Redelong| Lintas Gayo– Muhammad Spd, mantan Kepala Satpol PP da WH Bener Meriah memberikan penjelasan, apa sebenarnya yang terjadi di intansi pemerintah pamong praja ini. Dia berusaha menegakan wibawa dan disiplin, serta peningkatan kinerja. Namun upaya perbaikan itu ada yang yang tidak menerimanya dan menyebutnya dirinya arogan.
“Perbaikan yang saya lakukan itu, melakukan preventif terhadap aksi maksiat, khususnya di kawasan area Satpol PP yang mana selama ini, jadi kawasan mesum. Alhamdulillah kenyataanya berhasil. Demikian dengan penertiban pasar Simpang Tiga, yang membuat jalan macet dan rawan kecelakaan, kini sudah mulai tertib setelah pedagang ikan dipindahkan dengan upaya pendekatan terlebih dahulu,” jelasnya.
Demikian ketika bertugas sebagai Camat di Pintu Rime, tempat dia dibesarkan. Disini dia berhasil melakukan kerjasama dengan semua pihak sehingga berdirinya SMK Kopi Gayo. Membuka irigai di Jalung, memberikan percontohan dengan penanaman kayu alin dengan mendatangkan orang yang mahir dengan kayu alin, serta adanya sekolah di Pantan Sinaku.
Namun semua itu ada yang salah tanggap dan mengangap arogan, disebut tidak sopan. “ Sebagai manusia saat menegakkan disiplin, meningkatkan kinerja demi perbaikan daerah, mungkin sikap saya ini dianggap tidak sopan. Tetapi sebagai manusia saya hanya ingin perubahan demi kemajuan Bener Meriah,” jelasnya.
Muhammad mengakui dirinya sampai kini tidak mengetahui tempat tugasnya dimana, karena SK untuk dirinya tidak dia terima. Sebelumnya, beragam persoalan yang terjadi di Satpol PP dan dalam rangka menegakkan disiplin, wibawa dan kinerja, dia mengakui sudah melaporkan kepada pimpinan tentang persoalan itu.
Namun dia mengakui tidak diminta oleh pimpinan untuk memberikan penjelasan yang detil tentang persoalan yang sebenarnya. Dilain sisi staf Satpol PP mengadukan dirinya kepada pimpinan, sehingga ada penggantian pimpinan di Satpol PP yang kini untuk sementara dijabat Jafar, SH, asisten Pemerintahan. (LG/03)