Takengen Lintas Gayo– Petir menyambar, menggelegar, hujan lebat yang melanda Takengen, tidak membuat pasukan (peserta upacara) penurunan bendera merah putih mundur dari lapangan. Dalam basah kuyub mereka bertahan.
Demikian dengan 75 personil Paskibraka, walau dalam guyuran hujan, baju kebesaran mereka warna putih ahirnya bercampur lumpur, namun langkah pasti dari pasukan Paskibraka ini, membuat penurunan bendera, Senin (17/8/2015) semakin bersemangat.
Lapangan upacara Setdakab yang sudah digenangi air, semakin berlumpur ketika pasukan pengibar merah putih ini dengan langkah tegap melintasi genangan air. Jipratan lumpur ke tubuh mereka, membuat peserta Paskibraka semakin terharu.
“Alhamdulillah, semuanya sukses, walau hujan dan lumpur, semangat adik adik Paskibraka luar biasa,” sebut Ranto, Pjs, Paskibraka Aceh Tengah.
Demikian dengan peserta upacara lainya, baik pelajar, guru, organisasi kepemudaan, pramuka dan pasukan dari Kodim dan Mapolres, semua bertahan dalam basah kuyub berbalut dingin, selama satu jam lebih, sejak persiapan sampai dengan penurunan bendera.
Sikap “patriotik” ini diapresiasi Bupati Aceh Tengah Nasaruddin, saat dilangsungkan resepsi HUT RI di Pendopo, pada malamnya, bupati mengucapkan terima kasihnya yang mendalam atas suksesnya upacara tersebut.
“Sudah seharusnya mereka yang berada dalam hujan saat upacara tadi, bila militer, maka dia dinaikkan pangkatnya. Namun karena bukan wewenang bupati, maka saya mengucapkan terima kasih yang dalam,” sebut Nas.
Demikian dengan pelajar dan seluruh peserta lainnya, sangat luar biasa. “Kepada anak-anak kami Paskibraka kami ucapkan terima kasih yang mendalam, kerja keras kalian dalam hujan dan lumpur, pengibadaran dan penurunan bendera berlangsung sukses,” sebut bupati yang kemudian memberikan penghargaan kepada para Paskibraka dan penerima hadiah lainnya atas karya mereka. (Iqoni RS/LG 013)