Takengen | Lintas Gayo- Nek Imah, 80, warga Bale Atu Takengen Barat ahirnya menghembus nafas terahir di RSU Datu Beru Takengen, setelah bagian dadanya diinjak kerbau yang akan disembelih di lapangan Sangga Mara, Makodim 0106 Aceh Tengah , Kamis (24/9/2015).
Kerbau yang akan disembelih organisasi Minang Saiyo ini lepas dari besi pengikat dan berlari mulai dari Bale Atu, Blang Kolak 1, Kemili, 1001 dan ahirnya ditembak polisi dimana kerbau berlari menuju arah RSU Datu Beru Takengen.
Belum diketahui dengan pasti bagaimana kerbau itu bisa mengamuk dan berlari lepas kendali, menabrak apa saja yang dilaluinya bahkan mengejar manusia yang mendekat. “ Saya sempat naik ke atas seng saat kerbau mengamuk,” sebut Nurul Huda, warga Bale Atu, tetangga korban yang meninggal dunia.
Kerbau lari dari lapangan Sangga Mara, menuju Bale Atu dan menabrak pintu rumah, Nek Imah kemudian menginjak bagian dadanya. Saat akan ditangkap kerbau ini mengamuk dan terus berlari, ke Polres Aceh Tengah, ke Blang Kolak 1 dan Kemili, kemudian berlari ke 1001.
Yang mengejarnya tetap melakukan upaya penangkapan, ahirnya kerbau berlari ke arah RSU, usai masuk komplek RSU, tetap dikejar, ahirnya kerbau ini masuk komplek perumahan dokter. “Tiba-tiba datang anggota polisi dari Polres menembaknya dengan senjata laras panjang,” sebut Nurul Huda, siswa SMA 12 Takengen ini.
Sementara itu tetangga Nurul Huda, Nek Imah, setelah mendapatkan perawatan medis di RSU Datu Beru Takengen ahirnya menghembuskan nafas terahir.
“Menurut keterangan bagian dadanya yang diinjak kerbau ini, terkena bagian jantung.” Sebut Nurul Huda. Bagaimana kelanjutan kisahnya, apa keterangan Pengurus Minang Saiyo???? (Khossy NT/Red LG)
berita terkait: Kerbau qurban makan korban, pimpinan Minang Saiyo Beri penjelasan