Takengen | Lintas Gayo – Pegaspalan hotmix menjadi metode yang lumrah dilakukan untuk meningkatkan jalan Kabupaten di Aceh Tengah.
Namun, ada satu ruas yaitu jalan Putri Ijo yang sudah diaspal berkali-kali, tapi tetap saja jalannya rusak dalam waktu singkat, sehingga memerlukan biaya pemeliharaan yang relatif besar.
Setelah diteliti, ternyata ruas jalan tersebut memiliki karakter daya dukung tanah yang rendah, karena dasarnya merupakan tanah rawa sehingga tidak stabil dan menyebabkan kerusakan yang cepat bila dilakukan pengaspalan atau perkerasan lentur.
“Sudah dilakukan penelitian hingga kedalaman 15 meter di Jalan Putri Ijo belum ditemukan tanah keras,” ungkap Kepala Dinas Bina Marga Aceh Tengah Khairuddin Yoes didampingi pejabat pelaksana teknis kegiatan jalan Putri Ijo, Ummu Hanik dalam jumpa pers kamis (24/12).
Berdasar pengalaman tersebut, pihak Dinas Bina Marga Aceh Tengah mencoba melakukan peningkatan jalan dengan cara berbeda.
Rigid Pavement atau perkerasan kaku adalah metode yang dipilih, pertimbangannya unggul dalam distribusi beban sehingga lebih tahan lama dan otomatis menekan biaya pemeliharaan daripada perkerasan lentur yang selama ini dilakukan.
Khairuddin mengakui Rigid Pavement merupakan yang pertama dilakukan di Aceh Tengah, walaupun selama ini sudah lumrah diterapkan dalam konstruksi jalan.
“Pelaksanaan rigid pavement pada jalan putri ijo tidak dibuat dengan sistem menerus sepanjang jalan tetapi dibuat slab per slab dengan ukuran satu slab 4 x 5 meter,” kata Khairuddin.
Hal tersebut menurut Khairuddin agar apabila terjadi kerusakan badan jalan tidak perlu dibongkar keseluruhan, cukup hanya pada slab yang mengalami kerusakan.
Ketika meninjau proses pengerjaan jalan, rabu (23/12) Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin mengatakan metode Rigid Pavement di jalan Putri Ijo diharapkan dapat semakin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Upaya peningkatan jalan Putri Ijo merupakan bagian dari pelayanan kepada masyarakat, walaupun dengan biaya yang relatif besar dari pengaspalan biasa, tapi masyarakat bisa lebih nyaman dan lebih lama dapat memanfaatkan kondisi jalan yang baik,” demikian Nasaruddin.(MK/LG010)