Takengen | Lintas Gayo- Ratusan becak di Takengen, melalukan aksi demo, Sabtu (27/2/2016) berkumpul di Bundaran Simpang Lima- Pendopo. Mereka melakukan aksi protes terhadap labi-labi yang “melarang” para abang becak mengantar penumpang ke Pegasing.
Ramainya becak berkumpul di seputar terminal labi-labi itu mengundang perhatian masyarakat yang melintasi jalan. Petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan turun ke lapangan, untuk menertibkan jalan.
Ahirnya perwakilan para abang becak dan labi-labi berkumpul di ruang tunggu Lantas Aceh Tengah. Kasat Lantas Polres Aceh Tengah, AKP. Radhika Angga Rista, S.Ik, menggelar pertemuan dengan para abang becak dan utusan supir labi-labi.
Kedua belah pihak memberikan pandangan mereka seputar kejadian itu. Para supir labi-labi menyebutkan, angkutan ini memiliki iizin trayek resmi dan sudah ada di Aceh Tengah sejak tahun 80-an. Mereka kita kewalahan mencari rejeki, karena berapa ada becak, saat sekarang ini memusatkan perhatiannya ke Pegasing, ke arena pacuan kuda.
“Berapa ada becak semuanya menyerbu ke Pegasing, lantas kami mau mencari rejeki kemana. Atau kami mau dibubarkan,” sebut perwakilan abang becak dalam pertemuan dengan Kasat Lantas itu.
Demikian dengan utusan para abang becak, meminta agar para supir labi-labi tidak melarang mereka, atau menurunkan penumpang becak di jalan. Para becak yang mengantar penumpang ke jurusan Pegasing, juga mempunyai hak untuk mencari rejeki.
Menangapi dua versi untuk satu jurusan ke Pegasing, apalagi kini ramai dilalui karena di sana berlangsung pacuan kuda, Kasat Lantas Polres Radhika Angga Rista, berupaya mencari jalan keluarnya, dan pihak perhubungan juga dilibatkan untuk menuntaskan persoalan itu.
Hingga berita ini diturunkan, pertemuan di Lantas Polres Aceh Tengah masih berlangsung, sementara itu di jalan seputaran Pendopo dan Simpang Lima masih diramaikan dengan becak. (Iqoni RS)