Takengen | Lintas Gayo– Pemilihan Umum Kepala Daerah (pemilu kada) di dataran tinggi Gayo akan dilaksanakan pada Februari 2016. Pihak penyelenggara Komisi Independen Pemilihan (KIP) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslih) merupakan unjung tombak suksesnya pesta rakyat dalam memilih pemimpin.
Di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, KIP setempat telah berhasil menyelenggarakan Pemilihan anggota legislatif, sementara Panwaslih masih akan diuji demi terlaksananya pemilu kada yang demokratis dan independen.
Panwaslih merupakan lemba ad hoc, berbeda dengan KIP. Sehingga para komisioner Panwaslih harus benar-benar jauh dari kepentingan paca calon kepala daerah. Di dua kabupaten, ada dua orang yang diyakini membawa angin segar dalam pesta demokrasi, yaitu hadirnya unsur jurnalis (pers) yang akan mengisi komposisi komisioner Panwaslih.
Di Kabupaten Bener Meriah ada Khairul Akyar (Ucok), wartawan Waspada yang juga Sekretaris PWI Bener Meriah. Sosoknya sebagai corong masyarakat diharap mampu “melepas” rongrongan kepentingan politik di lembaga pengawas Pemilu. Dimana, Ucok sebelumnya pernah terpilih dua kali sebagai komisioner Panwaslih di negeri kaki gunung Bur Telong tersebut.
Di Kabupaten Aceh Tengah, ada Wen Y Rahman yang akrab dipanggil Wyra, wartawan harian Medan Bisnis, juga mantan pengurus PWI Aceh Tengah, juga akan mengisi posisi Komisioner Panwaslih. Ia pernah terlibat dalam pemilu sebagai Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Aceh Tengah dan mantan Panwascam Bebesen. Meski dinilai masih minim pengalaman di bidang pemilu, lulusan pasca sarjana Unyiah itu, juga diharapkan mampu memberi warna pada ajang pesta rakyat yang diprediksi akan kembali hangat di dataran tinggi Gayo.
Insan Pers selama ini dikenal dengan sikapnya yang kritis, mengungkapkan kebenaran yang terpendam. Namun bagaimana bila insan Pers terjun ke dunia yang dibutuhkan publik? Bila telah menjadi milik publik, wartawan juga harus siap dikirik. Hal itu diungkapkan Bahtiar Gayo, wartawan senior di Gayo Lut, sehubungan dengan dua kader terbaiknya lulus menjadi Panwaslih, di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Menurut Aman Iqoni RS ini, Minggu (13/3/2016) kedua wartawan yang lulus sebagai Panwaslih ini, adalah wartawan kompeten yang sudah diuji oleh dewan Pers pusat. Keduanya adalah putra Gayo terbaik dalam dunia Pers saat ini. “Saya yakin wartawan ini akan menunjukkan kemampuanya dalam melaksanakan tugas sebagai wasit dalam pertandingan, tidak ikut bermain. Wasit yang netral, tidak memihak akan menentukan kualitas hasil dari sebuah pertandingan,” sebut Bahtiar Gayo.
Namun, karena ini menyangkut dengan persoalan lembaga Panwaslih, jangan alergi bila insan Pers mengkritisi kinerja Panwaslih, bila dalam melaksanakan tugas tidak sesuai dengan mekanisnme. “Biasa itu dalam hidup wartawan juga menulis wartawan, yang kebetulan si wartawan sedang memegang sebuah jabatan,” kata wartawan Waspada ini.
Menurutnya, kedua wartawan ini akan bekerja maksimal menjadi wasit. “Gelah timang cing neraca, kati rakyat tetap pecaya– Harus seimbang timbangan neraca, agar rakyat tetap percaya. Selamat kepada insan Pers yang mendapat kepercayaan, semoga senantiasa sukses dalam melaksanakan tugas,” sebut penggemar catur ini. (Tanoh Gayo.com)