Takengen | Lintas Gayo– Aceh Tengah dan Bener Meriah kini sudah menjamur caffe yang menyediakan kopi roasting. Otomatis mayoritas mempergunakan maker otomatic untuk menyediakan kopi siap saji. Bagaimana bila mesin ini rusak, atau “mengulah”. Ini menjadi persoalan serius bagi barista.
Untuk menjawab tantangan itu, agar penikmat kopi tetap merasakan nikmatnya kopi Gayo, tanpa harus berlama-lama menunggu perbaikan mesin (biasanya mesin bila rusak didatangkan mekanik atau dikirim ke luar Gayo), DPD II KNPI Aceh Tengah membuat sebuah terobosan.
Selama 3 hari organisasi kepemudaan ini membekali 25 peserta/ pemilik caffe dan mahasiswa, untuk mengenal kopi Gayo lebih dekat, khususnya yang berhubungan dengan mesin penyedia kopi ekpreso, black.
Kegiatan yang dilaksanakan sejak 3sampai 5 Mei 2016 ini, menurut Hadraha, sekretaris panitia, peserta dibekali dengan ilmu dasar barista, serta mengenal mesin lebih jauh. Berbagai jenis mesin kopi harus diketahui para barista, seperti coffee maker automatic, semi automatic dan manual.
Menurutnya, kegiatan itu juga menjelaskan bagaimana cara perawatan (maintenance) mesin dan mengenal gangguan mesin yang kerap terjadi. Hal itu disamping menghemat waktu para parista, ketika mengetahui permasalahan mesinya, juga menghemat biaya, karena hal hal yang mampu ditangani tidak perlu didatangkan mekanik.
Sekda Aceh Tengah, Karimansyah yang membuka kegiatan KNPI ini, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya yang bermanfaat itu. Berbicara tentang kopi tidak terlepas dari berbagai unsur kompleks yang saling terhubung satu sama lain. Mulai dari petani sebagai produsen, pengolah hingga konsumen. (Kayu Kul)