Pameu | Lintas Gayo : Kurangnya tenaga guru ternyata masih menjadi persoalan bagi dunia pendidikan di Aceh Tengah. Seperti yang dialami SMP Negeri 28 Takengon yang terletak di Pameu, Kecamatan Rusip Antara, salah satu daerah terpencil Kabupaten Aceh Tengah sangat kekurangan guru.
Kondisi ini diperparah oleh jarang masuknya guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil untuk mengajar, kata salah seorang wali murid SMP 28 Takengon, Abdullah (34), Rabu (1/6).
Menurut Abdullah, sangat disesalkan murid di SMP Negeri Takengon hanya di ajar oleh guru honor yang pendidikannya hanya tamatan SMA, sedangkan guru yang Pegawai Negeri jarang masuk.
Dikatakan Abdullah, jangan mentang-mentang SMP 28 Takengon berada di daerah terpencil, guru tersebut bisa jarang masuk dan hal ini harus segera diambil tindakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh Tengah.
Sementara itu Kepala SMP Negeri 28 Takengon, Idham Chalid, SPd mengatakan, di sekolah yang dipimpinnya tersebut memang sangat kekurangan guru, dari tiga lokal yang ada hanya terdapat tujuh orang guru yakni tiga guru Pegawai Negeri Sipil dan empat guru honorer.
Antisipasinya, Idham berharap agar segera ada penambahan guru untuk sekolah yang dipimpinya tersebut, apalagi guru honorer yang mengajar di SMP 28 Takengon hanya tamatan SMA. Walaupun tidak guru dari PNS, minimal guru kontrak yang mau menetap di daerah terpencil.
Terkait Guru dari PNS yang jarang masuk, Idham binggung untuk menjawab hal tersebut, mereka sudah mau mengajar di daerah terpencil kita sudah bersyukur, walapun kadang-kadang jarang masuk karena kondisi jarang tempuh dari tempat tinggal mereka yang jauh.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Tengah, Drs Nasaruddin hingga berita ini diturunkan belum bisa di temui atau dihubungi. ketika di temui dikantornya dikawasan Pegasing tidak berada di tempat.(nj)