Banda Aceh | Lintas Gayo : Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh Besar melakukan aksi di bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Senin.(6/6).
Dalam pernyataan sikapnya mereka menilai pemerintah loyo dan lambat dalam menyelesaikan kemelut dan keresahan masyarakat Aceh, yang di sebabkan banyaknya penyelenggaraan berbagai kontes pemilihan Ratu dan Miss yang menjadikan wanita sebagai objek dari daya tarik.
Keikutsertaaan Miss Indonesia dan kontes lainnya dinilai merusak citra Syariat Islam di Aceh. Di samping itu baru-baru ini Pemelihan Miss Indonesia 2011 wakil dari Aceh di nilai cacat prosedur serta tidak dapat mewakili perempuan Aceh dan memposisikan diri sesuai dengan tataran Syari’at Islam yang berlaku di Serambi Mekkah.
Dalam aksinya mereka mengumpulkan seribu tanda tangan untuk mendukung Syari’at Islam di Aceh yang di nilai sekarang sudah tidak berjalan semestinya.
Elfirda Ade Putri koordinator aksi mengatakan jika ada wakil dari Aceh untuk mengikuti Miss Indonesia seharusnya bisa mencerminkan perempuan Aceh bagaimana tidak seperti yang sudah sudah semua wakil dari Aceh membuka aurat.
“Jika memang dalam pemilihan Putri Indonesia harus seperti itu maka lebih baik dari Aceh tidak usah ikut. Kita meminta kepada Dinas Pariwisata dan Pemerintah Aceh untuk menyeleksi ketat calon Putri Indonesia yang mewakili Aceh,” tegas Elfirda Ade Putri
Para pengunjuk rasa mengusung poster yang bergambarkan Putri Indonesia 2009 dari Aceh, Qory Sandioriva dengan bertuliskan perempuan Aceh yang menanggalkan atribut jilbab demi mengikuti ajang kontes pemilihan. Inilah simbol perlawanan Perempuan Aceh terhadap Qanun Syari’at Islam.
Mengakhiri aksi tersebut mereka kemudian membakar poster Qory sebagai wujud kekecewaan mereka terhadap pelanggaran Syariat Islam. (Miko)
kalau sudah memamerkan aurat itu sudah haram hukumnya dan jelas melanggar syariat islam, jd klu semua pandangan rakyat aceh demikian mari kita terapkan brsama, anarkis sedikit tidak apa2 asal pemerintah mau memperdulikannya,, krn kalau rakyat bertindak terlalu anarkis banyak sekali undang-undang yg menjeratnya nanti..
KAMMI ini protesnya kok sekarang?. Kok kebetulan kali dengan suasana menjelang Pemilukada.
Soal Kontes Adu Indah daging ini aku setuju nggak usah ada wakil dari Aceh. Bukan soal itu melanggar Syari’at Islam atau apa. Tapi karena kurasa memamerkan daging indah perempuan di depan umum, memang bukan bagian dari kebudayaan Aceh.
Kurasa sebagian besar orang Aceh, merasa risih membayangkan ada seorang perempuan muda yang memamerkan daging indahnya, sebagai representasi daging-daging indah perempuan lain di seluruh Aceh.