Belang Kejeren | Lintas Gayo : Sejak pertengahan 2009 kondisi jalan menuju Rumah Sakit Daerah Belang Kejeren yang berada di desa Pangur Kecamatan Dabun Gelang rusak parah. Keadaan ini menurut salah seorang pegawai RS yang tidak ingin namanya disebutkan, Jum’at (10/6), adalah disengaja untuk mengurangi tingginya tanjakan jalan. Namun akibat tidak rampung malah berakibat buruk dengan seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas.
Diceritakan sumber Lintas Gayo tersebut, awalnya banyak keluhan para pasien yang menggunakan becak sebagai alat transportasi menuju RS. Tingginya tanjakan jalan membuat becak tidak mampu membawa beban, sehingga pasien diharuskan berjalan kaki menapaki tanjakan. Setelah melewati tanjakan baru kemudian pasien naik becak kembali. Dari tanjakan menuju RS sekitar 500 meter.
Tarif becak dari kota menuju RS yang jika menggunakan sepeda motor hanya sekitar 10-15 menit adalah sebesar Rp.20.000. Namun tidak jarang karena tidak sanggup berjalan pihak keluarga meminta pihak RS menjemput pasien menggunakan mobil ambulan.
Untuk mengurangi tanjakan pihak pengelola jalan merusak aspal jalan tersebut. Pengerjaan jalan Pangur telah dimulai dari awal tahun 2010 namun hingga kini belum selesai bahkan terkesan ditinggalkan oleh kontraktornya.
Dan jika tanjakan tersebut kembali diaspal, ketinggiannya hanya berkurang sekitar 5-10 cm, sangat tidak significan mengingat becak saja tidak mampu melewatinya jika bersama penumpang.
Tanjakan jalan Pangur yang sepenuhnya merupakan tanah liat kini sangat rawan kecelakaan karena pengerasan jalannya telah terbawa longsor, tak ayal para pegawai RS dan masyarakat sering mengalami kecelakaan jika musim hujan tiba. Bahkan dumb truk pernah mogok di tanjakan tersebut.
Selain jalan Pangur untuk mencapai RS dapat melewati jalan Kompi, tetapi jaraknya menjadi dua kali lipat dan berputar-putar. Harga yang harus dibayar oleh pasien yang menggunakan becak tentunya akan lebih mahal.(YY)