by

Jujur Akan Tergilas???

“Susah mencari orang jujur saat ini,” sebut salah seorang teman saya, ketika kami duduk di WRB Caffe, Blang Kolak Dua, Takengen.

“Gak susah juga, yang jujur itu masih banyak. Bila dia mengandalkan aqidah dalam hidup, dia akan berusaha tetap jujur,” saya memberikan jawaban sambil menghirup ekpreso pahit, kopi tanpa gula.

“Tapi yang jujur akan tersisihkan dalam perputaran jaman ini. Hidupnya pas- pasan, bahkan boleh dikatakan ada yang memprihatinkan. Walau dia memiliki kafabilitas dan memang mampu, dia akan tetap saja disisihkan dalam sebuah komunitas”.

Tangan saya terhenti, ketika gelas kecil akan saya letakkan di bibir. Saya perhatikan raut wajah teman ini, serius menyampaikan isi hatinya.

“Tapi bagi saya, orang jujur adalah orang yang menang, bukan tergilas jaman. Materi bukan ukuran, walau manusia membutuhkanya. Kalau seandainya karena dia jujur, lantas dia tersisih dalam pertarungan kehidupan, bagi saya itu lebih baik,” jawaban saya serius, sambil menghirup kopi pahit yang sudah terasa lemak.

“Buat apa harta berlimpah kalau jadi bencana. Sedikitpun syukurilah asal membawa berkah,” kata kata yang keluar dari mulut saya agak sedikit keras, sehingga nampak dia makin serius menatap wajah saya.

“Tetapi susah mencari manusia yang seperti itu jaman sekarang. Sekarang manusia urat malunya sudah diputuskanya untuk menggapai harapan,” dia memberikan jawaban.

“Jangan pikirkan susahnya, namun berusahalah kita menjadi bahagian darinya, walau kita akan tersisih dalam putaran jaman. Satu yang perlu diingat, Tuhan bersama kita dan senantiasa akan memberikan jalan terbaik dalam hidup”.

“Wariskan kejujuran itu buat generasimu, buat anak cucumu. Karena jujur itu adalah harta yang berharga, dia akan menjadi penerang dalam gelap gulita,” sebut saya sambil menikmati tetesan terahir kopi pahit arabika Gayo ini, masuk ketenggorokan.

Negeri Gayo yang diguyur hujan, dinginya menusuk tulang. Namun bathin saya tidak sedingin cuaca, tergiang dengan kata kata teman saya,” manusia jujur akan tergilas”.

 

catatan: Bahtiar Gayo (Wartawan Waspada)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.