Takengen | Lintas Gayo : Lima anggota Mahasiswa Pecinta Alam Gajah Putih (MAHAGAPA) melakukan ekspedisi ke Burni Kelieten yang berada di Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah dan para mahasiswa pecinta alam ini telah berada di gunung yang memiliki ketinggian 2.930 mdpl, sejak 11-12 Juni dalam rangka diklatsar anggota muda.
Dikatakan Fauraria Valentine ketua Mahagapa melalui sambungan telepon selular, Minggu (12/6), tujuan dari kegiatan ini untuk membangun kepedulian mahasiswa terhadap kelestarian lingkungan. āKegiatan kami masih berfokus pada penanaman pohon, karena lahan di Gayo kini mulai kritis. Semakin banyak hutan yang ditebang secara sembaranganā terang mahasiswi semester akhir Jurusan Agroteknologi Universitas Gajah Putih Takengon ini.
Valentine mengaku ia bergabung dengan Mahagapa sejak tahun 2008, selama kurun waktu tersebut ia telah menaklukkan Burni Kelieten, Burni Telong dan Bur Oregon. Dan pada Agustus tahun lalu ia bersama temannya Fito perwakilan dari Aceh Tengah mengikuti kegiatan temu wicara mahasiswa pecinta alam se Indonesia di Kalimantan Barat.
Organisasi yang berjumlah 50 orang ini memiliki program ekspedisi setiap tahunnya, yaitu mendaki dua gunung, di Aceh Tengah dan di luar. Untuk tahun depan Mahagapa berencana akan menaklukkan Gunung Leuser yang terletak di Kabupaten Gayo Lues. Dalam masa jabatannya Valentine bersama teman-temannya telah melakukan penanaman pohon di Rawe dan beberapa desa di Kecamatan Lut Tawar, bakti sosial di Kecamatan Linge serta di lingkungan Kampus Gajah Putih.
Valentine berharap para anggota Mahagapa tetap berada di jalurnya, maksudnya tetap berbuat sesuai kemampuan untuk menjaga lingkungan. Karena disaat lingkungan terjaga minimal kita telah menunda terjadinya ākiamatā dalam artian bencana seperti banjir, longsor dan lainnya. Ia juga berharap masyarakat turut ambil andil dalam kegiatan ini. Pengalamannya pada tahun 2008 saat akan melakukan ekspedisi ke Burni Telong, sebagian masyarakat yang antipati dengan pendaki gunung tidak mengizinkan mereka mendaki. Namun setelah diberikan pengertian dan penjelasan masyarakat memberikan izin kepada para anggota Mahagapa.
Kendati memiliki kendala di bidang financial dan kurangnya dukungan dari pemerintah daerah, tidak menyurutkan anggota Mahagapa untuk melakukan kegiatan, ākarena kami memiliki niat yang tulus untuk menjaga lingkungan dan alam. Dan Alhamdulillah sejauh ini kami belum pernah mengalami hal-hal aneh terkait mitos-mitos yang berada di kalangan masyarakat. Yang terpenting adalah mulai dari diri kita sendiri untuk perduli terhadap lingkunganā ujar mahasiswi yang berkeinginan menaklukkan Gunung Sinubung yang terletak di Kabupaten Gayo Lues dan Gunung Jaya Wijaya di Jayapura. (yy)