Kopi dan Janji Pemimpin Negeri

Oleh: Sadra Munawar*

Seperti yang publik ketahui bersama, setiap calon kandidat kepala daerah akan menyiapkan jurus memikat hati pendukung agar senantiasi berjuang bersama nya mengantarkan dirinya kepada kursi nomor satu di daerah atau kursi nomor dua pada masing-masing daerah.

Kita sebut saja jurus itu dengan jujur adalah Janji politik, saat dicanangkan oleh pihak yang berwajib bahwa kampanye telah di jadwalkan, tim kampanye pemenangan sibuk mencari masa. Mengumpulkannya, kompoi bersama-sama hingga menyebabkan macet yang minta ampun, lebih mrndesak dari para pemburu takjil di sore hari bulan ramadhan ini.

Menarik untuk di perhatikan memang. Namun kita tidak sedang melihat dan mencatat bagaimana hebohnya para masa kandidat tersebut, apalagi sampai mencari tau apakah mereka ada dikasih makan saat kampanye berlangsung atau tidak, karena kita fokus pada ungkapan pemikat hati pemilihnya saat itu.

Spesifiknya kita sebut saja janji bupati yang sekarang “Sedang Sendiri”, kurang lebih adalah Kartu Petani Mulia (KPM) yang merupakan kartu sakti hampir menjadi perbincangan saat itu dan kini, apakah KPM ini hanya isapan jempol saja. Atau akan di bahas pada Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) mendatang.

KPM ini tentu bermuara pada petani, ya petani yang mendominasi wilayah Negri Tugu Rimbe Raya ini adalah petani Kopi, tentu masyarakat menunggu jawaban yang tidak penuh basa-basi tentang solusi harga dan kesejahteraan petani.

Lagi-lagi kita akan berkata, ini janjinya akan menjadi catatan sejarah yang di tulis dengan tinta emas atau dengan tinta merah bercampur racun yang mematikan.

*Sadra Munawar adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Malikussaleh asal Bener Meriah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.