Wartawan Minta Gugus Tugas Terbuka Soal Covid-19 di Bener Meriah

Mashuri, Ketua Persatuan Wartawan Bener Meriah (Pewaber). Ist

Redelong| lintasgayo.com – Pemerintah kabupaten Bener Meriah diminta terbuka kepada para jurnalis terkait data Covid-19 di Bener Meriah.

Hal ini disampaikan Mashuri, Ketua Persatuan Wartawan Bener Meriah (Pewaber) usai beberapa orang dengan posisi penting di Bener Meriah dinyatakan terpapar covid-19 berdasarkan hasil swab.

“Pemerintah Daerah serta tim Gugus Tugas harus lebih terbuka terkait tentang data Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Bener Meriah,” kata Mashuri, Senin (28/09/20).

Wartawan media cetak oplah terbanyak kedua di Aceh ini memperediksi akan terjadi penambahan lonjakan kasus Covid-19 di Bener Meriah ini jika tidak cepat ditangani.

“Dalam rangka mempercepat informasi yang akurat serta sesuai fakta, pihak terkait harus cakap dan cepat dalam merespon konfirmasi dari wartawan,” terang Mashuri.

Melalui organisasinya, Mashuri juga meminta Bupati Bener Meriah untuk lebih terbuka terhadap informasi kasus Covid-19 di kabupaten Bener Meriah yang saat ini dinilai masih sedikit tertutup.

“Saya menilai masih terjadi miskomunikasi antara sesama Satgas Covid-19 sehingga bapak Bupati dalam hal ini harus memangil pihak terkait untuk menyamakan persepsi terkait data yang disampaikan oleh juru bicara Covid-19 Bener Meriah kepada media,” ungkapnya.

Melalui media ini, Ia juga menghimbau para insan pers di kaki puncak Burni Telong ini agar lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan dalam menjalankan tugas liputan dengan menerapkan Protokol Kesehatan.

“Dalam melaksanakan tugas dan memperoleh informasi wartawan juga sangat rentan terpapar sehingga jika dilokasi tempat pencarian informasi beresiko besar terhadap paparan Covid-19 sebaiknya melakukan wawancara melalui via Hand Phone saja,” kata Mashuri.

Selain itu katanya wartawan juga akan melakukan kontrol kebijakan Pemerintah dalam hal pencegahan penyebaran Covid-19.

“Kita harus bisa mengkritisi kebijakan tersebut apabila kebijakan yang dilakukan hanya sebuah seremonial belaka tanpa adanya sebuah solusi yang nyata,” tegasnya.

Mashuri juga menghimbau masyarakat untuk tidak panik dalam menyikapi pemberitaan covid-19 di Bener Meriah. Jika sajiannya sudah melalui konfirmasi dari pihak yang berkompeten.

“Informasi yang disajikan oleh wartawan tentu sudah melalui tahapan konfirmasi dengan sumber yang berkopeten serta proses seleksi dari redaksi, bukan asal asalan” tutupnya. (Putra Mandala/Ihfa)

Comments are closed.