Takengen | Lintasgayo.com – Event bergengsi untuk olah raga asah otak di petak 64 hitam putih, digelar di Kabupaten Aceh Tengah. Pesertanya juga diluar dugaan dan menjadi catatan sejarah untuk negeri Gayo Lut, ada 84 peserta yang mendaftarkan diri.
Turnamen memperebutkan piala Bupati Aceh Tengah ini akan berlangsung selama tiga hari, sejak Jumat (1/10/2021) sampai dengan Minggu sore dalam laga tujuh babak.
Menurut ketua pelaksana kegiatan, Zulfan Diara Gayo, Plt Kadis Pora Aceh Tengah, event ini bukan hanya untuk mengasah kemampuan atlet negeri Gayo Lut untuk bertanding diseleksi Pra PORA nanti, namun merupakan ajang pencarian bakat generasi muda demi lahirnya atlet catur professional.
Zulfan menyebutkan, pertandingan yang diikuti 84 peserta, dimana sebelumnya di Aceh Tengah jumlah peserta belum pernah sebanyak ini, menggunakan system Swiss 7 babak. Artinya tidak ada system gugur, walau mereka ada yang kalah namun tetap akan melanjutkan permainan hingga tujuh babak.
“Alhamdulillah turnamen ini dipimpin wasit catur nasional, saudara Bahtiar Gayo. Semoga bukan hanya berlangsung sportif, fair ply, namun mempu menghasilkan generasi muda yang punya bakal dalam catur, apalagi dalam turnamen ini banyak bermunculan wajah baru,” sebut Zulfan.
Sementara itu Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar yang diwakili asisten administrasi Mursyid, dalam membacakan amanat bupati, juga menekankan perlunya pembinaan generasi penerus dalam olahraga catur.
“Semoga dengan adanya turnamen ini, bukan hanya mengasah kemampuan atlet Pra PORA Aceh Tengah, dimana pada PORA di Jantho menyumbangkan medali emas, namun akan melahirkan atlet muda yang berbakat,” sebutnya.
Untuk melahirkan atlet professional bukan hanya membutuhkan waktu, keseriusan dari pembina, pengurus cabor, namun dibutuhkan atlet yang berbakat, atlet yang sabar untuk ditempa menjadi professional, jelas Bupati.
Semoga dengan adanya turnamen ini, Aceh Tengah akan melahirkan atlet-atlet yang kelak akan mengharumkan nama daerah ini, demikian harapan Bupati di Negeri Dingin ini. *** (Awan Syifa)
Comments are closed.