Ibu Kandung Ketua PWI Jadi Korban Pemukulan di RSUD Muyang Kute

Ilustrasi. pontas.id

Redelong| Lintasgayo.com – Ibu kandung Ketua PWI Bener Meriah dikabarkan menjadi korban pemukulan oleh pasien diduga Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di salah satu ruangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muyang Kute kabupaten Bener Meriah.

Mashuri, kepada media ini menjelaskan, peristiwa pemukulan yang menimpa Ibunya terjadi pada Selasa(26/07/22) sekira pukul 16.30 di salah satu ruangan rawat inap milik rumah sakit tersebut.

“Mulanya, di dalam ruangan itu hanya ada ibu yang sedang mendampingi adik yang sedang dirawat, lalu pihak rumah sakit memasukan pasien ODGJ kedalam ruangan tersebut untuk dirawat,” kata Mashuri.

Tak lama berselang, sambung Mashuri, tiba-tiba pasien yang diduga orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) tersebut bangun dan menyerang ibunya menggunakan botol cairan infuse yang menyebabkan leher ibunya sampai bengkak.
“Saat itu yang diserang bukan hanya ibu saya, namun perawat yang didalam ruangan itu juga ikut diserang,” terang mantan ketua Persatuan Wartawan Bener Meriah ini.

Melalui media ini, Ketua PWI kabupaten Bener Meriah ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan rumah sakit kebanggaan daerah Burni Telong ini.

“Saya sangat kecewa dengan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Muyang Kute ini,” kata Mashuri kesal.

Seharusnya, kata Mashuri, pihak rumah sakit tidak boleh menggabungkan pasien ODGJ dengan pasien lainnya karena bisa berakibat fatal.

“Kalaupun ruangan khusus ODGJ sudah penuh, kan bisa dicari ruangan alternatif yang lain, jangan digabung seperti ini,” keluh Mashuri.

Atas peristiwa ini, Mashuri berharap kepada PJ Bupati Bener Meriah Haili Yoga untuk melalukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelayanan di Rumah Sakit kebanggaan daerah tersebut.

“Kita tidak menginginkan peristiwa yang menimpa ibu saya juga menimpa orang lain,” harapnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Muyang Kute, dr. Sri Tabahati saat dikonfirmasi media ini memnbenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya mengaku baru mengetahui peristiwa itu pada malam harinya.

Kepada wartawan lintasgayo.com, dr. Sritabahati mengatakan pihak rumah sakit sudah berbicara dengan pihak keluarga terkait peristiwa tersebut.

“Tadi saya sudah bicara dengan pihak keluarga, dan tidak lagi ada persoalan,” kata Tabahati melalui telepon seluler.

Namun orang nomor satu di RSUD Muyang Kute ini tidak menjelaskan secara rinci terkait kronologis digabungnya pasien diduga ODGJ dengan pasien yang lainnya didalam satu ruangan sampai terjadinya peristiwa yang menimpa ibu kandung ketua PWI ini.

Pihaknya akan menjelaskan kronologis peristiwa ini pada esok hari, pada Rabu (27/07) di kantornya.

“Nanti kita tanya satu-satu, kenapa hal ini bisa terjadi, kan banyak yang harus saya tanya, besok pagi aja ya, dikantor,” kata Sri Tabahati. (Ihfa)

Comments are closed.