Malaysia | Lintas Gayo : Dalam upaya mempertahankan identitas budaya, bahasa, adat-istiadat etnis Gayo di kawasan timur Aceh, sebuah organisasi Urang Gayo terbentuk dikawasan tersebut dengan nama Persatuan Gayo Musara Aceh Tamiang (PGMAT) yang merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang mewakili kepentingan etnis Gayo di Aceh Tamiang. Demikian rilis berita yang diterima Lintas Gayo dari World Gayonese Association (WGA) sebagai bentuk dukungan atas terbentuknya organisasi tersebut, Sabtu (23/7).
Dijelaskan dalam rilis yang ditandatangani Sabela Gayo tersebut, kelahiran PGMAT merupakan sebuah tuntutan sejarah dan adanya kepentingan yang mendesak dalam rangka memperjuangkan kepentingan etnis Gayo di setiap jenjang pemerintahan. Bahkan PGMAT diharapkan dapat dijadikan sebagai saluran aspirasi bagi masyarakat Gayo yang bermukim di Aceh Tamiang dalam berpartisipasi membangun kabupaten Aceh Tamiang.
Keberadaan PGMAT bukan merupakan bentuk ekslusifitas orang Gayo terhadap etnis-etnis lainnya di Aceh Tamiang tetapi adalah semata-mata dalam rangka mempertahankan identitas budaya, bahasa, adat-istiadat etnis Gayo agar dapat lebih dikenal oleh etnis-etnis lainnya khususnya di Aceh Tamiang dan Aceh pada umumnya.
Dijelaskan bahwa PGMAT yang rencananya akan dilantik pada September 2011 mendatang di Aceh Tamiang akan semakin mempertegas kehadiran etnis Gayo melalui sebuah organisasi kemasyarakatan yang modern dan profesional.
“Keberadaan sebuah organisasi yang dijadikan sebagai alat untuk mencapai kepentingan baik sosial, politik, ekonomi, pendidikan dan budaya merupakan suatu hal yang lumrah dalam era demokratisasi. PGMAT Aceh Tamiang Periode 2011-2016 yang dipimpin oleh Muhammad Darsah sebagai Ketua Umum, Win Pratama sebagai Sekretaris Umum dan Cut Bastiah sebagai Bendahara Umum, merupakan komposisi yang kepengurusan yang cocok dalam membawa organisasi PGMAT menjadi salah satu organisasi massa yang disegani di Aceh Tamiang,” tulis Sabela.
Pelantikan PGMAT itu sendiri nantinya akan dilaksanakan sekaligus dengan halal bi halal antara Pengurus PGMAT dan masyarakat Gayo se-Aceh Tamiang yang akan dipusatkan di halaman Istana Raja Karang di Jl. Besar Medan-Banda Aceh, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang.
Ditambah lagi dengan akan diselenggarakannya hiburan samanjalu antara Grup Tari Saman dari desa Tampor, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur dan grup Saman dari Gayo Lues.
Melalui kegiatan kesenian tersebut diharapkan dapat semakin memperkenalkan kemuliaan seni dan budaya Gayo yang selama ini seolah-olah “tenggelam” dari permukaan bumi Aceh.
Keberadaan PGMAT yang merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan yang berafiliasi dengan World Gayonese Association (WGA) yang berpusat di Malaysia, diharapkan dapat semakin mempertegas semangat “Beloh Sara Loloten Mewen Sara Tamunen” dan “Alang Tulung Beret Berbantu” di dalam setiap jiwa dan pribadi orang Gayo agar dapat saling bahu-membahu dan bekerjasama dalam membangun Gayo.
Komunitas etnis Gayo di Aceh Tamiang diperkirakan ada sekitar ± 10.000 kepala keluarga yang apabila setiap kepala keluarga terdiri dari 4 (empat) orang anggota maka ada sekitar ± 40.000 etnis Gayo yang berasal dari Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Lokop Serbejadi maupun yang berasal dari Gayo Kalul (PuloTiga) sendiri.
Besarnya jumlah komunitas etnis Gayo di Aceh Tamiang merupakan tanggung-jawab bersama masyarakat Gayo yang bermukim di Aceh Tamiang dalam memberdayakan kelompok masyarakatnya. Bahkan Asisten IV Setda Aceh Tamiang adalah keturunan orang Gayo ditambah dengan 2 (dua) orang anggota DPRK Aceh Tamiang yang berasal dari etnis Gayo.
Keberadaan komunitas etnis Gayo di Aceh Tamiang akan semakin diperhitungkan dan memiliki posisi tawar yang tinggi apabila keberadaan komunitas tersebut lebih dikembangkan baik dari segi ekonomi, pendidikan dan sosial-budaya.
Kepengurusan PGMAT juga tidak hanya terpusat di tingkat Kabupaten saja melainkan sudah melebarkan sayapnya ke tingkat kecamatan-kecamatan yang ada di Aceh Tamiang melalui pembentukan Pengurus-pengurus di 12 kecamatan mulai dari Kecamatan Manyak Payed, Banda Mulia, Bendahara, Seruway, Kejuruan Muda, Rantau, Karang Baru, Sekrak, Kota Kualasimpang, Tenggulun, Tamiang Hulu dan Bandar Pusaka.
Program-program kerja PGMAT ke depan akan terfokus pada 3 (tiga) program utama yaitu Pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan industri kreatif, Seni-budaya dan Pendidikan. Dengan suksesnya pelaksanaan ketiga program utama tersebut maka diharapkan dapat mengangkat harkat, derajat dan martabat etnis Gayo agar sejajar dengan etnis-etnis lainnya di Aceh Tamiang. Bahkan apabila program-program tersebut berjalan sesuai rencana keberadaan sumber daya manusia etnis Gayo akan semakin diperhitungkan di dalam percaturan sosial, budaya, ekonomi, politik dan pendidikan di Aceh Tamiang.
“Semoga pembangunan kapasitas masyarakat Gayo di Aceh Tamiang dapat berjalan dengan lancar pasca pelantikan Pengurus PGMAT Periode 2011-2016 pada September 2011 mendatang. Bagi elemen organisasi Gayo atau individu yang ingin menghadiri acara Pelantikan tersebut dapat menghubungi nomor telepon seluler KetuaUmum PGMAT, Muhammad Darsah di Nomor; 085271171278 atau Win Pratama Sekretaris Umum PGMAT di Nomor; 085296508088,” pungkas Sabela dalam rilis tersebut (Ril)