Redelong| Lintasgayo.com- Rangkaiyan Hari Ulang Tahun Kabupaten Bener Meriah 2023 akhir-akhir ini menarik perhatian berbagai pihak. Menanggapi hal tersebut, Ketua Himpunan Mahasiswa Bener Meriah Sumatera Utara (HIMABEM – SU), Al-Ifdal, ikut angkat bicara.

Ifdal mengingatkan Pemerintah Daerah Kabupaten Bener Meriah agar mengungkapkan rasa syukurnya atas anugerah Hari Ulang Tahun yang ke-20 ini.

Salah satu adab seorang Muslim adalah berdoa. Memohon hal-hal baik dari Allah, bertobat, mengharap rezeki, semuanya dilakukan dalam simpuh.

Agar amalan dan aktivitas dalam setahun terakhir penuh dengan makna, maka baiknya umat Islam menutup tahun dengan dzikir dan juga doa. Meskipun ini adalah penutupan tahun Masehi, yang mana di dalam Islam tidak dispesifikkan bagaimana amalan dan doanya, namun tidak ada salahnya bagi umat Islam untuk berdoa dalam menutup tahun.

Mengingat di usia Kabupaten Bener Meriah yang mulai tua ini, akan tetapi Kabupaten Bener Meriah bisa dikatakan belum bisa bangkit dari keterpuruka,” kata Ifdal kepada awak media, Rabu (03/01/2024).

Menyikapi puncak rangkaiyan hari Ulang Tahun ke-20 Kabupaten Bener Meriah beberapa hari lalu dengan diadakanya Pacuan Kuda Tradisional Gayo yang banyak dikomentari masyarakat di media sosial “dalam hal ini kita mengenang sisa kenangan dibawah pimpinan Pj Putra Daerah yang sebelumnya parkir dengan harga Rp.15.000, melihat peluang kupi tengah tasak jadi Rp.20.000,” Tulisnya.

Seharusnya Pacuan Kuda Tradisional tidak disusupi kampanye Caleg yang akan maju pada Pemilu serentak di tahun 2024, tentunya baliho-baliho tersebut menggangu pandangan pengunjung yang datang, belum lagi sampah-sampah yang berserakan pasca acara tersebut.

“Serta Aspirasi titipan masyarakat, sejak sejumlah aparatur desa di Kabupaten Bener Meriah mengeluhkan tunjangan lelah (tulah) sebagai penghasilan tetap (Siltap), yang bersumber dari anggaran dana desa (ADD) hingga kini belum cair atau dibayarkan, pelayanan di seluruh kantor desa di Bener Meriah menjadi tidak maksimal. Sebab para aparat desa mencari kerja sampingan demi menutupi kebutuhan anak istrinya, Teman aparat desa berutang, tiap bulan bayar kredit di bank, kami butuh makan anak dan istri, otomatis pelayananan di kantor desa tidak optimal,” jelasnya.

Ifdal juga menjelaskan, sebetulnya miris dengan Kabupaten Bener Meriah ini, dengan melimpah ruahnya segala potensi mulai dari pariwisata, budaya dan yang lainnya, tetapi masih saja belum dapat mengoptimalkan dengan baik. Reformasi dan birokrasinya juga menjadi permasalahan yang serius dan perlu di soroti.

Alangkah baiknya rangkaiyan hut ke-20 Kabupaten Bener Meriah ini di tutupi dengan dzikir dan doa agar amalan dan aktivitas dalam setahun terakhir penuh dengan makna yang ini nantinya sebagai bentuk refleksi dan sebagai kado untuk hari jadi Kabupaten Bener Meriah Ke-20 Tahun, rejeki itu luas yang sempit itu rasa syukur kita. (LG10/Ril)