Redelong | Lintas Gayo : Setelah selesai melaksanakan Shalat “idul Fithri sudah menjadi tradisi bagi semua masyarakat untuk saling mengunjungi sanak saudara, tradisi lain yang juga baik dilakukan oleh hampir semua orang Islam adalah ketika selesai bersalaman (ta’zhim) kepada orang tua yang masih hidup, mereka berziarah ke kukuburan orang tua dan saudara-saudara yang telah terlebih dahulu meninggal dunia.
Kegiatan ziarah ini dilakukan setahun sekali pada hari raya ‘idul fithri, sedang untuk ‘idul adha tidak sepenting hari raya ‘id ini. Hal lain dari tradisi ini, masyarakat tidak hanya sekedar berziarah tetapi mereka membaca yaasin dan berdo’a kepada mereka yang telah terlebih dahulu menghadap Sang Maha Pencipta.
Seperti disebutkan Inen Nita, salah seorang warga Gayo yang berasal dari Kenawat Redelong dan sudah puluhan tahun tinggal di Ibu Kota Provinsi Aceh, menuturkan dirinya berusaha untuk mudik setiap hari raya ‘idul fithri dan untuk ‘Idul adha saya tidak pulang karena waktu libur sekolah anak-anak singkat. Disamping bersilaturrahmi dengan semua keluarga dan berziarah ke kuburan.
“Saya sangat takut apabila anak-anak nanti tidak kenal lagi dengan saudara-saudara dan kampongnya sendiri,” ujarnya. (JM. Ungel)