In Memoriam : Perempuan Gesit Itu Pergi Untuk Selamanya

Catatan: Muhammad Syukri

Langit Kota Takengon Aceh Tengah yang biasanya cerah, entah kenapa, juga terlihat mendung. Awan kelabu berarak dari arah Timur, kemudian menutupi cahaya matahari yang sedang menyinari sisi Barat Danau Laut Tawar. Sepertinya, alam juga ikut berdukacita atas perginya seorang perempuan gesit, perempuan gigih dan jenius yang selama ini mengelola sebuah supermarket di kota dingin itu.

Dia, Maryati (42), ibu rumah tangga kelahiran Kampung Bukit Sama, tercatat sebagai penginspirasi lahirnya sejumlah supermarket di Takengon. Dia telah pergi untuk selama-lamanya, setelah terjadi sebuah insiden penjambretan di Medan, Sabtu (3/12) sekitar pukul 14.00 WIB. Jenazah almarhumah tiba dari Medan ke rumah duka, Senin (5/12) siang yang disambut oleh tangisan para pelanggan dan mitra usahanya.

Bagi warga Kota Takengon dan sekitarnya, Maryati dikenal sebagai orang yang ramah dan gesit dalam melayani konsumen. Kalau ada keluhan konsumen, dengan senyum ramahnya mampu ditangani dengan cepat. Dia mampu menyelesaikan semua masalah konsumen dengan win win solution. Bahkan, bank dan suplayer barang begitu percaya kepadanya.

Sebelum terjun ke bisnis supermarket, dia menggeluti bisnis kecil-kecilan sebagai pembuat kue basah yang diantar ke warung kopi dan restoran di kota dingin itu. Disamping sebagai pembuat kue, dia juga mengelola sebuah kios kecil di kaki lima pertokoan di Jalan Terminal Takengon. Kata sahabat-sahabatnya, dia benar-benar memulai bisnis dari nol sampai akhirnya menjadi pemilik sebuah jaringan bisnis besar. “Kegigihannya perlu dicontoh oleh semua orang,” sebut Mulyadi pemilik usaha alat-alat olah raga.

Maryati termasuk salah satu dari sekian banyak perempuan perkasa yang mampu mengendalikan empat  jenis usaha yang berbeda sekaligus. Mulai dari bisnis supermarket, mainan anak-anak, restoran dan spare part mobil. Supermarket Serba Ada yang dikelolanya saja sebanyak dua unit, termasuk dalam kategori supermarket terbesar di Kota Takengon. “Dia itu perempuan jenius, mampu mengendalikan sejumlah usaha beromset milyaran, malah hafal semua harga barang mulai dari spare part mobil sampai snack,” sebut Zulkarnain, pemilik supermarket Simpang Lima Takengon.

Hebatnya, sebut Pinem tetangga almarhumah, setiap malam dia keliling mengecek pembukuan sejumlah usahanya, mulai dari toko spare part, restoran, mainan anak-anak dan terakhir supermarketnya. Rutinitas itu dilakukannya sendiri setiap malam. “Kita yang laki-laki saja rasanya tidak sanggup bekerja non stop seperti Ibu Maryati itu,” katanya.

Terobosan dan kegigihan yang dilakukan oleh almarhumah Maryati semasa hidupnya, ternyata telah menginspirasi sejumlah orang mengikuti jejaknya untuk membuka usaha supermarket. Kesuksesan si perempuan perkasa itu akhirnya dicontoh oleh tujuh pengusaha supermarket yang lain. “Saya diajarkan ibu Maryati dalam mengelola bisnis supermarket. Dia perempuan cerdas dan gigih,” ungkap Zulkarnain yang kini telah menjadi Ketua DPRD Aceh Tengah itu.

Kepergian isteri dari Samsul, seorang pedagang kopi itu menyisakan rangkaian kehebatannya sebagai seorang perempuan. Selama ini orang tidak pernah tahu, kalau supermarket Serba Ada Square, Restoran Pondok Laguna, toko spare part dan pusat mainan anak-anak itu hasil tangan halus seorang ibu rumah tangga, perempuan biasa, dan anak desa dari Kampung Bukit Sama.

Fakta empiris itu makin membuktikan bahwa seorang perempuan bisa lebih hebat dari seorang laki-laki, jika diimbangi dengan kemauan dan kerja keras. Kini, perempuan gesit itu telah mencatatkan sejarah sebagai pelopor dan penginspirasi supermarket di Kota Takengon. Selamat jalan Ibu Mar, doa kami menyertaimu, semoga mendapat tempat yang layak di sisi-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.