Takengen | Lintas Gayo – Apa rahasia menjadi penulis terkenal?, Kesuksesan seorang penulis bisa jadi karena adanya cara menarik minat pembaca dengan trik yang dimiliki penulis. Seperti dikatakan Yusra Habib Abdul Gani .
Rahasia seseorang bisa menjadi penulis sulit diutarakan. “Very-very difficult, susah dijawab mungkin salah satunya, kita buat isu berbeda dan punya ciri khas dengan orang lain,” kata Yusra Habib Abdul Gani, putra Gayo Asli Kenawat Kabupaten Aceh Tengah yang telah menjadi warga Negara Denmark, menjawab pertanyaan Zulfandiara Gayo, mantan aktivis pada acara diskusi kenapa Gayo harus ditulis dan dipotret yang digagas media Online Lintas Gayo di Wafres Kafe Takengen, Senin (5/12/2011).
Menurut Yusra Habib, bisa saja seorang penulis membuat tulisan dengan pendekatan yang dibuat berbeda dengan orang lain. Bahasa yang digunakan kocak dan sindirannya tajam. Dengan demikian bisa saja seseorang dapat dikenal melalui tulisan.
Yusra Habib yang telah mengeluarkan beberapa buku meski hanya sarjana (S1), tetap yakin apabila buku yang ditulis tidak menggunakan kata-kata memprovokasi tapi mendukung kebenaran maka Penulis tidak perlu ragu dipidanakan karena ada payung hukum yang menjamin kebebasan berpendapat, “Jangan gunakan kata memprovokasi tapi mendukung kebenaran karena ada payung hukum tentang jurnalis apalagi buku tersebut telah memiliki ISBN, sudah jadi payung hukum, kode etik wartawan, UUD (bebas menyampaikan pendapat),” jelas Yusra menjawab Edi Linting dalam diskusi tersebut.
“Meski saya Cuma S1 tapi ada beberapa candidat calon doctor (S3) yang meminta saya untuk membimbing desertasi,” ungkap Yusra Habib.
Seseorang yang ingin jadi penulis juga diminta memperkaya diri dengan falsafah. Jika otak diasah dengan falsafah (dalam menganalisa suatu masalah-red), seperti falsafah komunikasi, berpikir dan lain-lain maka sudah menjadi kontribusi bagi orang banyak dengan ilmu yang kita miliki.
“Jadilah orang yang terasing dalam keraiaman, jadilah orang yang berbeda dalam kemajemukan,” ujar Yusra Habib, menjawab seorang siswi, Edelweis yang menanyakan bagaimana ide itu bisa berbeda dengan orang lain. Yusra Habib, seraya menambahkan bahwa seorang penulis bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat dengan tulisannya dan itu tugas penulis.
Dalam acara diskusi tersebut, Yursa Habib juga mengajarkan model/teknis menulis kepada warga Gayo yang memadati Wahana Apresiasi café, dengan tulisan deduktif dan induktif, untuk memudahkan seseorang mulai menulis.
Yusra Habib, banyak menulis tentang Aceh dan Gayo yang dipublikasikan di harian ternama terbitan Aceh serta media online Lintas Gayo. Selain itu, Yusra juga menyimpan tulisannya dalam blogspot pribadinya yang dapat dengan mudah bisa diakses.
“Orang yang pintar bicara berarti pintar menulis,” kata Muhammad Syukri, Assiten II Bupati Aceh Tengah yang memberikan materi gampangnya menulis.
Dijelaskan Muhammad Syukri, Saat ini sudah ada media digital sehingga tidak perlu takut salah dalam menulis, berbeda dengan jaman dahulu yang harus di mesin ketikan, yang apabila salah maka harus diulang. Menjadi penulis juga bisa diuji dengan memuat tulisan di blog-blog pribadi sehingga orang lain tetap bisa membacanya dan menilai tulisan tersebut.
Di media besar, cetak maupun online terkadang tulisan seseorang bisa tidak dimuat namun jadikan sebagai motivasi untuk lebih banyak menulis dan membaca untuk memperkaya tulisan yang dihasilkan. Tulis saja kejadian sehari-hari untuk memulai jadi penulis, saran Muhammad Syukri.
M.Syukri adalah salah seoranga pejabat Aceh Tengah yang aktip menulis disejumlah media online. Seperti Lintas Gayo serta Kompasiana dan blog pribadinya. Muhammad Syukri banyak menulis feature dan persoalan yang menjadi isu publik. Muhammad Syukri pernah memenangkan sayembara menulis lingkungan yang diselenggarakan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh .(Wyra/02)