Banda Aceh | Lintas Gayo – Partai Aceh akhirnya mendaftarkan kadernya sebagai kandidat gubernur dan wakil gubernur Aceh periode 2012-2017, Jumat (20/1). Mereka mengaku bakal meraih 60 persen suara dalam pemilukada mendatang.
Pasangan yang diusung Partai Aceh (PA) yaitu Zaini Abdullah sebagai gubernur dan Muzakir Manaf sebagai wakil gubernur. Pendaftaran kandidat Partai Aceh diikuti iring-iringan massa yang diperkirakan lebih seribu orang.
Mereka melakukan konvoi dari Masjid Raya Baiturrahman ke Kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh yang terletak di kawasan Lampineung. Iring-iringan rombongan kandidat Partai Aceh sempat memacetkan jalan. Bahkan, polisi terpaksa menutup sebagian ruas jalan karena massa berkumpul di jalan.
Pasangan Zaini-Muzakir tiba di kantor KIP sekitar pukul 15.00 WIB. Begitu tiba, mereka langsung menuju aula KIP di lantai dua. Inilah ruang yang digunakan untuk pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
Zaini dan Muzakir sama-sama mengenakan pakaian adat. Mereka diiringi sejumlah pengamanan partai yang berbaju loreng. Puluhan pendukungnya ikut masuk ke dalam ruang pendaftaran. Di Aula, mereka disambut Ketua KIP Abdul Salam Poroh beserta empat komisioner lainnya.
Dalam pengantarnya, Zaini Abdullah mengatakan kesiapan mereka untuk melengkapi kekurangan persyaratan. “Kami berharap pilkada bisa berlangsung damai dan aman,” ujar Zaini yang memberikan sambutan pendek.
Sementara Muzakir Manaf meminta dukungan masyarakat Aceh dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur nanti.
Ketua KIP Aceh Abdul Salam Poroh mengaku senang dengan keputusan Partai Aceh mendaftarkan kandidatnya. Dengan begitu, “pemilukada Aceh diikuti oleh semua unsur, baik itu unsur partai politik maupun perseorangan,” kata Poroh.
Ia juga menyampaikan bahwa tahapan pemilihan yang dilaksanakan KIP sebelumnya tidak melanggar ketentuan perundang-undangan. Sebab, KIP hanya menjalankan apa yang telah ditetapkan dalam aturan.
Poroh mengharapkan agar Partai Aceh merebut hati masyarakat untuk memenangkan pemilihan nanti.
Usai mendaftar, Zaini-Muzakir menggelar jumpa pers singkat. Namun setelah jumpa wartawan, Zaini didapuk untuk menyampaikan orasi di depan lebih seribu massa yang berkumpul di jalan depan kantor Badan Arsip Aceh. Pada orasi itu, keikutsertaan mereka dalam pesta demokrasi ini sebagai buah dari perjuangan panjang memperjuangkan kepentingan masyarakat Aceh.
Muzakir Manaf menegaskan bahwa mereka siap untuk kalah. Namun, kalah-menang tidak menjadi soal bagi pasangan ini. “Tapi kami yakin dan percaya, Partai Aceh akan menang lebih 60 persen,” kata Muzakir pada konferensi pers usai mendaftar sebagai kandidat pilkada bersama Zaini Abdullah, Jumat (20/1).
Untuk meraih kursi Aceh-1, Muzakir mengklaim memperoleh dukungan dari delapan partai politik nasional, seperti Partai Amanat Nasional dan PKPI. “Hanya dua partai nasional yang tidak mendukung kami, yaitu Partai Demokrat dan PPP,” ujar Muzakir.
Sementara itu, Zaini Abdullah menyebutkan, keikutsertaan mereka dalam pemilukada hanyalah untuk melanjutkan perdamaian Aceh yang telah dicapai dalam perjanjian di Helsinki, Finlandia.
“Ini merupakan win win solution, yang penting untuk kelangsungan perdamaian di Aceh. Dasar hukumnya, sudah tepat. Karena apapun yang diputuskan MK harus bisa berjalan,” ujar Zaini.
Mereka juga tak lagi mempersoalkan kandidat yang berasal dari calon perseorangan. “Meskipun ada independen di dalamnya. Namun, ini bukan soal independen. Yang penting, pelaksanaan pilkada Aceh dalam keadaan damai,” lanjut pria yang lebih 30 tahun menetap di Swedia.
(SP/Red-03)
.