Jakarta, 8 Mei 2012– Telkom telah mencanangkan perubahan portofolio bisnis dari fixed, mobile and multimedia (FMM) menjadi telecommunication, information, media and edutainment (TIME) secara resmi pada 23 Oktober 2009 sebagai bagian dari transformasi perusahaan secara fundamental. Kebijakan strategis ini diambil untuk mengantisipasi persaingan dalam industri telekomunikasi dan informasi yang semakin ketat sehingga Telkom perlu keluar dari red ocean dalam connectivity menjadi fokus kepada bisnis value added yang berbasis broadband.
Penjelasan itu disampaikan Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah kepada puluhan wartan di Shangrila Hotel, Selasa (8/5) bersamaan dengan kegiatan Corporate Communication Summit dan Penyerahan Media Award 2012.
Jelas Rinaldi,sejalan dengan ketersediaan infrastruktur Nusantara Super Highway, Telkom juga turut mendukung program pemerintah melalui Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia pada 27 Mei 2011 di Jakarta. Dalam MP3EI ini, Telkom berkomitmen membangun true broadband secara Nasional sampai dengan 2015 yang dapat menghubungkan akses ke rumah pelanggan dengan kecepatan 20 Mbps – 100 Mbps sehingga pada tahun 2015 sebanyak 497 kota di Indonesia akan terjangkau layanan true broadband.
Khusus untuk layanan komunikasi bergerak maka infrastruktur di dalam bisnis seluler, TelkomGroup sudah menyiapkan sekitar 10.000 BTS 3G yang tersebar di seluruh Indonesia sampai ke pelosok negeri. Infrastruktur selular ini sudah dimanfaatkan oleh 46 juta pelanggan broadband, 4,4 juta pelanggan BlackBerry, 120 ribu pelanggan iPhone, 15 ribu pelanggan iPad dan lebih dari 1,8 juta pelanggan Android. Bersama dengan infrastruktur broadband yang dimiliki TelkomGroup, infrastruktur yang dimiliki bisnis seluler ini merupakan tulang punggung layanan mobile broadband
Dalam usahanya untuk memasuki pasar global, Telkom membentuk Telkom Indonesia Internasional (Telin) yang bergerak di bidang layanan telekomunikasi internasional dan strategic investment di bisnis telekomunikasi international yang juga berperan sebagai kepanjangan tangan Telkom dalam mengelola dan mengembangkan lini bisnis internasional. Telin memiliki dua anak perusahaan masing-masing di Singapura (Telin Singapore) dan di Hong Kong (Telin Hong Kong) yang melayani main gateways ke pasar telekomunikasi internasional sedangkan di Scicom (MSC) Berhad Malaysia yang merupakan layanan contact center for outsourcing terbesar di Malaysia, Telin memiliki saham 29,71 persen.
Empat Area Pertumbuhan Layanan TELKOM
Dalam kaitan portofolio bisnis TIME, Telkom telah mengembangkan empat area pertumbuhan layanan TIME, yakni Cloud Computing, Home Digital Environment, Mobile Broadband dan Machine to Machine.
Layanan Mobile Broadband yang dapat dinikmati masyarakat dalam waktu dekat, antara lain adalah Indonesia Wifi, yaitu layanan hotspot untuk mempermudah publik mengakses internet di berbagai tempat. Mulai tahun ini Telkom merencanakan untuk membangun satu juta access point dengan kapabilitas multi service set identifier (SSID) yang dapat digunakan untuk melakukan akses Internet tidak hanya oleh pelanggan Telkom tetapi juga oleh pelanggan operator/Internet provider lainnya.
Home Digital Environment (multi-play dan multi-screen) mulai dimanfaatkan di Indonesia dengan layanan antara lain Groovia TV yaitu televisi berbasis Internet protocol television (IPTV) yang berisi program-program premium yang disalurkan melalui pita broadband. Layanan ini mempunyai beberapa fitur interaktif yang tidak dimiliki oleh TV kabel biasa seperti fast, forward, rewind, store dan lain-lain sehingga penonton dapat menentukan waktu yang diinginkan untuk menikmati tayangan yang disukainya.
Layanan berbasis Machine to Machine diproyeksikan akan menjadi lifestyle masyarakat dari berbagai kalangan yang akan memberikan kemudahan hidup. Beberapa produk yang sudah disiapkan, antara lain adalah Delima, yaitu layanan pengiriman uang (remittance) tanpa harus memiliki akun atau rekening di bank. Pelanggan dapat melakukan pengiriman uang dari agen ke agen maupun dari handphone ke handphone Delima juga dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi pembelian, bayar tagihan ataupun donasi.
Berikutnya adalah Cloud Computing yang terbagi ke dalam kelompok layanan Infrastructure as a Services (IaaS) dan Software as a Services (SaaS), dua-duanya membantu dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas. Kelompok layanan IaaS merupakan layanan infrastruktur komputasi on-demand untuk segmen korporasi dan usaha kecil dan menengah (UKM). Kelompok layanan SaaS antara lain e-Office, yaitu layanan aplikasi perkantoran dengan target pasar segmen korporasi dan UKM. (SP)