Puntung Rokok Diduga Picu Kebakaran Hutan Pinus

Takengon | Lintas Gayo – Musim kemarau yang melanda Kabupaten Aceh Tengah dan sekitarnya menyebabkan beberapa kawasan hutan sangat rawan kebakaran. Salah satu kawasan yang paling sering terancam kebakaran adalah hutan lindung yang berada di sekeliling Danau Laut Tawar. Kemarau panjang mengakibatkan rumput dan tanaman bawah di kawasan itu menjadi kering. Hanya dengan sebatang puntung rokok ditambah tiupan angin yang relatif kencang, maka rumput yang sudah kering itu segera tersulut api.

Sabtu sore (14/7), terjadi kebakaran hutan yang cukup hebat di wilayah Ujung Mepar, sisi Utara dari Danau Laut Tawar, sekitar lima kilometer dari kota Takengon. Api yang sebelumnya hanya satu titik kecil, kemudian dengan cepat membesar seiring dengan kerasnya tiupan angin. Selain di Ujung Mepar, terlihat juga beberapa titik api di sisi Selatan dari Danau Laut Tawar, diantaranya di Bur Birah Panyang, pegunungan di atas Kampung Toweren, dan didekat Kampung Nosar.

Khawatir makin meluasnya kobaran api di sekitar Danau Laut Tawar, Karimansyah SE, MM, Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Aceh Tengah langsung turun ke lapangan untuk mengendalikan pemadaman api. Ketika berada di lokasi kebakaran, Karimansyah segera menghubungi petugas Pemadam Kebakaran, serta petugas Upes Api dari Dishutbun Aceh Tengah.

Beberapa menit kemudian, dua orang petugas Upes Api dengan menggunakan penyemprot air manual merek Jet Shooter melakukan pemadaman titik-titik api. Kemudian, bersamaan dengan itu, tiba pula satu unit mobil pemadam kebakaran. Perlahan-lahan, api yang sedang melalap tanaman bawah, rerumputan dan pohon pinus segera dapat dipadamkan.

Sisa-sisa api yang masih menyala di beberapa tempat, selanjutnya ditangani oleh dua orang petugas Upes Api dengan menggunakan alat penyemprot air manual, dan sepotong kayu. Petugas Upes Api sempat mengeluhkan keterbatasan alat penyemprot manual Jet Shooter yang mereka miliki. Dia berharap, setiap petugas Upes Api hendaknya dibekali dengan alat penyemprot air Jet Shooter itu, sehingga proses pemadaman api lebih cepat.

Seorang warga, Aman Ramlan (40) yang berada di lokasi kejadian menyesalkan terjadinya kebakaran di kawasan lindung itu. Menurutnya, pinus yang masih kecil itu jika terbakar langsung mati, sedangkan pinus yang sudah besar masih bisa bertahan hidup sejauh masih ada daun yang tidak terbakar. ā€œPuntung rokok yang dibuang sembarangan seringkali menjadi penyebab kebakaran, apalagi kalau angin kencang maka puntung rokok itu segera menjadi bara,ā€ jelas warga Takengon itu.

Melihat titik awal terjadinya kebakaran yang berasal dari pinggir jalan, Aman Ramlan yang menyaksikan pemadaman api itu meyakini bahwa kebakaran itu disebabkan oleh puntung rokok yang tidak dimatikan oleh pengisapnya. Sudah menjadi kebiasaan pengendara mobil atau sepeda motor yang melewati jalan ini, puntung rokoknya dilempar ke semak-semak di pinggir jalan.

Menyikapi kebiasaan warga atau perokok yang melempar puntung rokok ke semak belukar, Karimansyah menghimbau semua warga yang melewati jalan itu agar terlebih dahulu mematikan puntung rokoknya. ā€œJangan buang puntung rokok yang masih ada apinya ke semak belukar, kasihan pohon-pohon itu akan terbakar semuanya. Mari kita jaga hutan lindung sekitar Danau Laut Tawar dari kebakaran,ā€ himbau mantan Camat Kebayakan itu (Tim LG).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.