Warga Kute Ni Reje, Syukuri Dibangunnya Tembok Penahan Tanah

Takengon | Lintas Gayo – Warga Kampung Kute Ni Reje Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah bersyukur telah dibangunnya Tembok Penahan Tanah oleh PNPM-MPk beberapa waktu lalu. Pasalnya warga setempat sempat was-was akan terjadi longsor dikawasan tersebut sewaktu-waktu hujan lebat datang menguyur kota Takengon.

“Tembok penahan tanah tersebut dibangun sepanjang 16 meter dengan ketinggian juga 16 meter. Bayangkan saja jika terjadi longsor pada ketinggian tersebut, pasti rumah kami akan tertimbun tanah semuanya, sebelum dibangunnya tembok penahan tersebut kami warga di sini sangat was-was, apalagi jika hujan turun, sampai-sampai malam tidak nyenyak buat tidur”, kata Rudi, warga setempat, Kamis 27 September 2012.

Senada diungkapkan ketua LKM Serungke Desa Kute Ni Reje, Saifuddin, dirinya sangat berterimakasih kepada pihak PNPM-MPk dengan dibangunnya tembok penahan tanah tersebut.

“Rasa resah warga disini telah mulai berkurang sejak dibuatnya temboh penahan tanah tersebut, dalam rencana program menengah kampung ini sudah sering diusulkan pembangunannya, akan tetapi belum direalisasikan, sehingga kami dari LKM mengusulkan kepada PNPM dan langsung mereka tanggapi serta menjadikan skala prioritas program mereka”, terang Saifuddin.

Sementara secara terpisah Senior Fasilitator PNPM-MPk, Zuhaili mengatakan benar warga Kune Ni Reje mengusulkan lewat LKM mereka untuk dibangunnya tembok tersebut. “Kami langsung menanggapi usulan mereka dan langsung menjadikan skala prioritas kami, dengan kucuran biaya kurang dari 50 juta rupiah”, kata Zuhaili.

Pernyataan tersebut juga diamini oleh Asisten Kota (Askot) Mandiri Wijaya Setiadi, menurutnya hingga saat ini PNPM-MPk terus mengusahakan pembangunan di daerah perkotaan melalui usulan dari desa tersebut.

Wijaya mengharapkan, kedepan agar pemerintah daerah lebih memprioritaskan usulan dari warganya, guna mengantisipasi korban jiwa, seperti kampung Kute Ni Reje yang butuh tembok penahan tanah agar terhindar dari longsor. “Memang bencana alam seperti longsong tidak ada yang mengetahuinya, akan tetapi kita harus berupaya mencegah bencana tersebut dengan mengantisipasinya”, pungkas Wijaya. (Darmawan Masri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.