Bupati Baong; Pembinaan Seni dan Budaya Harus Berkelanjutan

Takengon | Lintas Gayo – Seni dan budaya merupakan manifestasi kehidupan manusia yang telah dianugerahi oleh yang maha kuasa melalui akal budi dan perasaannya. eksistensi suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan seni dan budayanya, karena merupakan identitas yang menggambarkan keluhuran, kepribadian dan kedaulatan bangsa tersebut.

Kegiatan gebyar seni dan budaya Aceh Tengah merupakan sebuah momentum yang tepat dalam rangka menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan terhadap keindahan seni dan nilai-nilai luhur budaya yang telah susah payah dicetuskan oleh para pendahulu, demikian dikatakan Pj. Bupati Aceh Tengah, Ir. Mohd. Tanwier, MM ketika menutup acara gebyar seni dan budaya Aceh Tengah tahun 2012 yang diperuntukkan bagi peserta didik ditingkat SD, SMP dan SMA, Sabtu (29/9) malam di Gedung Olah Seni Takengon.

Agar seni dan budaya dapat dipertahankan, menurut Tanwier diperlukan pembinaan secara berkelanjutan serta harus melibatkan semua pihak, disamping tekad dari peserta didik sendiri, juga diperlukan dukungan orang tua yang senantiasa mendorong anak-anaknya untuk menempa diri dalam seni dan budaya, demikian pula dengan pihak sekolah yang menempatkan pendidikan seni dan budaya daerah menjadi bagian tambahan kurikulum pendidikannya.

“Pembinaan seni dan budaya harus berkelanjutan dan melibatkan semua pihak”, tuturnya yang mengharapkan Keikutsertaan semua pihak merupakan partisipasi bersama untuk mengangkat kembali dan mempertahankan nilai-nilai seni, serta budaya Gayo Aceh Tengah, sehingga dapat terus eksis dimasa depan.

Pemerintah Daerah, kata Tanwier juga memiliki komitmen untuk senantiasa memberikan pembinaan agar peserta didik yang berprestasi dibidang seni dan budaya dapat terus meningkatkan bakat dan talentanya, dengan cara melibatkan mereka dalam berbagai even daerah baik skala kabupaten, provinsi, nasional maupun internasional.

Pada tahun 2013 mendatang, Tanwier mengatakan paling tidak terdapat 2 agenda seni budaya yang akan digelar, pertama, adalah Festival Danau Lut Tawar dan yang kedua Pekan Kebudayaan Aceh ke-6 di Banda Aceh.

Untuk menghadapi kedua ajang tersebut, Tanwier menekankan perlunya mempersiapkan segalanya sejak dini, termasuk diantaranya para seniman dan budayawan yang menjadi subjek utama dalam setiap cabang seni dan budaya dalam dua even akbar tersebut

“Aceh Tengah merupakan juara umum dalam ajang PKA ke-5, empat tahun lalu di Banda Cceh, sehingga kita menjadi kewajiban kita bersama untuk mempertahankan predikat tersebut, tidak ada cara lain, selain mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya”, tegas Tanwier, disambut riuh tepukan peserta dan undangan yang hadir malam itu

Pagelaran yang berlangsung selama 2 hari tersebut, menurut Ketua Panitia Pelaksana, Drs. Ishak melibatkan 10 Sekolah Dasar, 19 SMP dan 16 SMA, yang masing-masing SD mengikuti cabang didong dan tari kreasi, peserta perwakilan SMP mengikuti cabang Tari Tradisional Gayo, tari Kreasi Baru gayo dan Vokal Grup, kemudian peserta tingkat SMA diikutsertakan dalam cabang Tari Guru Didong, Tari Tradisional Gayo, Tari Kreasi baru Gayo, Vokal Brup, puisi Gayo, Suling dan Pepongoten.

“Walaupun pada gebyar seni dan budaya tahun ini telah berjalan dengan sukses dan lancar, kami akan terus berupaya untuk meningkatkan performa acara ini agar lebih semarak lagi ditahun-tahun mendatang,” demikian Ishak. (SP)

  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.