Rumah Pak Nas Dilempari Granat

Takengon | Lintas Gayo – Sekira pukul 23.45 Wib, Minggu 23 Desember 2012 tadi malam, kediaman pribadi Ir. H. Nasaruddin, MM di Kampung Sadong Juru Mudi Kecamatan Bebesen Aceh Tengah dilempari granat oleh orang tak dikenal (OTK).

Kronologi kejadian, dari informasi yang dihimpun Lintas Gayo, Senin (24/12/2012), saat kejadian terjadi hujan sebuah granat nenas dilempar dan masuk kedalam ruang depan rumah tersebut setelah memecahkan kaca jendela rumah tersebut. Granat tersebut tidak sempat meledak.

Sementara itu, Pak Nas, panggilan akrab Nasaruddin yang rencananya akan dilantik sebagai Bupati Aceh Tengah periode 2012-2017 hasil Pilkada Aceh Tengah di Banda Aceh, Kamis 27 Desember 2012 ini tidak berada dirumah karena sedang di luar daerah. Namun saat kejadian, sang istri, Ny. Afini Nasaruddin ditemani beberapa anggota keluarga berada di dalam rumah tersebut.

Lintas Gayo belum berhasil menghubungi pihak berwajib untuk mengkonfirmasi lebih jauh terkait kejadian ini. (Tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments

  1. Dalam sejarah perpolitikan Aceh sejak 1976, fenomena sabotase intelektual dan penyetrikaan halusinasi seperti itu, sudah biasa terjadi, yang tidak senang melempari Bom pada yang tidak di senangi. Meskipun di anggap Infraksi total, satu hal yang menurut hemat saya biasa dan pasti muncul adalah praduga-praduga klasik, yaitu pelaku pasti dari pihak yang selama ini mungkin geram, sakit hati, dendam, suruhan, mainan, iri hati, atau juga konspirasi pribadi terhadap yang di lempari Bom, namun bagaimanapun, sebagai pemimpin sudah pasti memiliki resiko-resiko memimpin, maka bagi masyarakat Gayo, khususnya yang berada di Kabupaten Aceh Tengah kejadian ini harus di jadikan sebagai tindakan korektif kolektif, sedangkan bagi pihak berwenang harus segera mengusut tuntas kasus tersebut, demi tercipta masyarakat Gayo yang cerdas dan damai.

  2. yang dirugikan dalam kasus ini adalah kami warga sekitar yang harus jaga malam. ternyata sulit untuk menjadi negarawan yang siap lahir batin kalah karena tidak dipilih oleh rakyatnya…..imbasnya sebagai petani pasti sangatlah terasa siapa yang bertanggung jawab?