Puisi Kopi Zulfikar

Meriang Rindu

senja sudah mulai gelap

kopi menguap disaringan

hujan masih berjeruji

lamun menyamun bidadari

meranum merah delima

 

jangan ganggu malam menuai sepi

Banda Aceh, 18 Oktober 2012

Cerita Parau

penyaring kopi padamkan tungku

mengaduk cerita di gelas dingin

melebur gulana diujung sendok

 

pengembara bimbang ditengah malam

terhenyak bara cerca

bayu mendesau, menyumbat urat darah

isak tercekat parau

 

nafas sengau mengganggu senyap

rebah lunglai di lantai surau

gemetar bibir mentasbih bintang aksara Rabbana

mereda ngilu hati

 

nihil bukan keinginan

upaya sedang dilaksanakan

sebelum berujung waktu

(menghirup wangi Jannah dari anak tangga)

 Banda Aceh, 7 Oktober 2012

Ladang Mimpi

ingat kampung

mengenang ladang seuleukat

tempat memulai mimpi

 

matahari mencuri cahaya

dicelah rimbun pohon

lembut angin menerpa wajah

menghirup semerbak bunga-bunga kopi

mewangi dupa rimba

 

kaki kecil melangkah disela semak

berketip jari menyahuti kicau burung

bernyanyi riang

mencari dahan-dahan kering

menjerang air menyedu kopi

 

berpuluh tahun kenangan

jalan pintas mencengkram negeri

robohkan jambo berkalang tanah

ilalang menjulang  menyalip mimpi

 

kupatah-patahkan ranting kering

menyala api di tungku batu

rindu mendidih di wajan hati

Banda Aceh, 24 Oktober 2012

#seuleukat nama bukit di Blangpidie Abdya#

#Jambo=pondok, dangau#

Lenggok Subuh

Kopi pekat mengendap

Sajak beku di dasar gelas

Jengah cerita dusta

Kibaskan nestapa

Langit mejingga daun

Berpeluh bening

 

Sepoi merajut awan

Seulawah di lenggok subuh

Menyejukkan lara

Banda Aceh, 24 Oktober 2012

Zulfikar
Zulfikar

Zulfikar. Kelahiran Tapaktuan, 25 September 1971. Pernah mentas bersama Teater Mata, POMA (Luka Ibu Kita) Karya/sutradara Maskirbi, Jakarta TIM  1994, Solo dan Yogyakarta 1995. Bandung 1996 dan Banda Aceh 1993. Pernah menjadi kuli tinta di tabloid AcehKita, Monitor Nusantara (jakarta). Alumni  yang STSI Padangpanjang (ISI) Jurusan Teater ini adalah adik dari Teaterawan penting Aceh, Maskirbi.

Puisi Zulfikar telah lulus seleksi tahap pertama dari sejumlah karya yang dikirimkan dan berhak menjadi nominator karya yang akan dimuat dalam Buku Antologi Puisi “Secangkir Kopi” terbitan oleh The Gayo Institute (TGI) dengan editor Fikar W Eda dan Salman Yoga S.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.