Takengen| Lintas Gayo – Pertandingan kualifikasi Piala Asia U-19 grup G mempertemukan timnas sepakbola Korea Selatan melawan Indonesia. Pada laga ini, Korsel kalah 2-3 atas timnas garuda.
Skema 4-3-3 yang diterapkan pelatih Indra Sjafri mampu dimanfaatkan Evan Dimas Cs ditengah hujan lebat di babak pertama, sehingga membasahi stadion utama Gelora Bung Karno.
Indonesia patut berbangga terhadap seorang sosok kapten kesebelasan Garuda Jaya, karena berhasil melesakkan tiga gol ke gawang klub selevel korsel.
Pertandingan Babak Pertama
Formasi 4-3-3 tidak hanya diterapkan Timnas garuda, korselpun mampu merubah formasi dari dua laga sebelumnya, yakni 4-4-2.
Peluang pertama Indonesia pada menit ke-10 lewat tendangan Ilham Udin kearah gawang setelah sebelumnya berlari kencang membawa bola, namyn mampu diblock penjaga gawang Lee Taehui dengan mudah.
Pada menit ke-15 Korsel nyaris saja unggul lewat Hwang Hee-Chan, sayang, sepakannya melebar dari gawang, dimana Hwang sempat menimbulkan kemelut di depan gawang Ravi Murdianto. Tuan rumah juga sempat mengalami tekanan sesaat ketika Kim Shin, Hwang Hee-Chan dan Choi Jaehun melakukan kerjasama yang baik.
Baru di menit ke-29, Ilham Udin yang mampu melewati pemain belakang Korsel, selanjutnya memberi umpan ke mulut gawang Korsel, sang kapten Evan Dimas berhasil menyambut bola tersebut dan menyetak gol. Tidak berlangsung lama, Korsel menyamakan kedudukan setelah pinalti Hansamu Yama melakukan pelanggaran di kotak terlarang kepada Lee Gwanghyeok. Seol Taesu yang menjadi algojo pun menjebol Ravi Murdianto.
Muchlis Hadi memanfaatkan umpan Evan Dimas di menit ke-38 membuat timnas nyaris saja unggul, namun tendangannya melambung di atas mistar.
Karena hujan yang sangat deras dan kondisi lapangan yang menjadi tak kondusif akhirnya wasit Amirul Izwan menghentikan babak pertama di menit ke-42.
Laga dilanjutkan setelah kurang dari 20 menit wasit menyatakan kondisi cuaca dan lapangan dianggap kembali normal.
Pada menit ke-45, Hargianto melakukan tendangan jarak jauh yang nyaris menghasilkan gol. Babak pertama kedua tim imbang 1-1.
Pertandingan Babak Kedua
tim garuda muda terlihat menekan pada babak kedua, Maldini beberapa kali mengancam pemain bertahan Korsel.
Kelincahan Maldini semakin mantao di menit ke-49, dengan insting kuat, Maldini berhasil melewati tiga pemain belakang Korsel, umpan pun dikirim silang kepada kapten Evan Dimas. Evan mendapatkan peluang mengontrol dan menendang bola serta membuat kiper pengganti Korsel Lee Seongwon memungut bola dari gawangnya.
Kosel bermain bukan tanpa peluang, menit ke-67 dari jarak jauh Kim Jeongmin menendang bola keras, tetapi berhasil ditinju Ravi Murdianto, membuatnya terpelanting bertabrakan dengan sejumlah pemain.
Terjadi kemelut di menit ke-72, Kim Shin melepaskan tendangan keras, namun melebar disisi kanan, Kim pun tampak kecewa.
Tim asuhan Kim Sang Ho yang berada di pinggir lapangan tampak gelisah, menyaksikan pemainnya terus saja tertekan oleh gerakan pemain sayap dan gelandang tim Garuda Jaya.
Kiper andalan Indonesia U-19 Ravi Murdianto juga bermain bagus, karena beberapa kali berhasil menahan bola dari tendangan pemain Korsel.
Kemenangan Indonesia nyaris sempurna saat sang kapten Evan Dimas melesatkan tendangan keras dan berhasil menyetak gol kembali, alias hat-trick!
Tetapi pemain timnas negeri ginseng berhasil membuat Garuda Jaya khawatir, pasalnya sundulan kepala salah seorang pemain berpostur tinggi, berhasil merubah kedudukan menjadi 2-3 di menit 88, melalui sundulan Shu Meonghwon.
Waktu tambahan yang diberikan wasit tidak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh kedua tim, malah Evan Dimas tergeletak sehingga sempat dirawat oleh tim medis. Evan akhirnya digantikan oleh Dio Permana.
Pelatih U-19, Indra Sjafri dan para penonton yang memadati GBK bersorak sorai saat wasit meniupkan pluit pertanda pertandingan berakhir, bagaimana tidak, Indonesia menuju Myanmar tahun 2014 berkat Hatrick Evan Dimas.
Selamat berjuang, Garuda Jaya! (Tenemata)
