Takengen | Lintas Gayo – Fakir miskin dan yatim piatu di Aceh Tengah, akan sulit bangkit menata kehidupan bila tidak memiliki keahlian, serta modal usaha dalam merubah nasib. Tidak mungkin membiarkan para dhuafa ini bangkit sendiri tanpa campur tangan pihak lain.
Untuk itu, Baitul Mal Aceh Tengah, dalam setiap tahunnya secara bergelombang melakukan pembinaan dan pelatihan untuk kaum miskin dan yatim piatu, agar mereka mampu memperbaiki taraf hidupnya kearah yang lebih baik. Kali ini, Kamis (26/6/2014), Baitul Mal Aceh Tengah kembali melakukan pelatihan menjahit kepada kaum dhuafa dari 15 kampung di 12 kecamatan Aceh Tengah.
Menurut Drs. Jamaluddin, panitia penyelenggara pelatihan menjahit untuk anak yatim fakir miskin ini, menyebutkan, kegiatan pelatihan tahap ini dibagi dalam dua gelombang. Waktu pelatihan aka dilangsungkan selama 4 bulan, dimana setiap minggunya akan dilaksanakan selama tiga hari.
Kegiatan pelatihan yang dipusatkan di Aula Masjid Ruhama Takengen, akan memberikan penilaian keberhasilan peserta yan mengikuti pelatihan. Kepada tiga terbaik nantinya akan mendapatkan hadiah mesin jahit.
Dalam acara penutupan pelatihan menjahit gelombang sebelumnya (7 dan 8), juga dilaksanakan pembukaan pelatihan penjahitan motif kerrawang gayo. “ Acara ini bersambung dari kegiatan sebelumnya, dimana pada hari ini ditutup, namun dilanjutkan dengan pembukaan pelatihan penjahitan kerrawang gayo, sebut Jamaluddin, ketua panitia.
Bupati Aceh Tengah yang diwakili staf ahli SDM dan Kemasyarakatan, Zikriadi, selain berharap agar para peserta mampu dan memiliki keahlian dalam menjahit kerrawang gayo, pada prinsipnya pemerintah daerah mendukung penuh usaha ini dalam memperbaiki ekonomi dan penghidupan masyarakat.
Kegiatan pelatihan ini akan diilaksanakan dua gelombang, dimana setiap gelombangnya diikuti 10 peserta. (Iqoni RS)