Tiga prajurit remaja Israel hari Selasa (01/07/2014) akhirnya dimakamkan di pemakaman
Modein, terletak antara Tel Aviv dan Yerusalem, di dekat kediaman keluarga 3 tentara remaja itu.
Sebelumnya, Zionis-Israel menemukan ketiganya di tumpukan batu di dekat kota Palestina, Halhul. Jenazah ditemukan Senin malam 30 Juni 2014, dalam operasi besar-besaran lebih dari 2 pekan. Buntut penemuan 3 jenazah ini, sejak hari Selasa, (01/07/2014) penjajah Zionis-Israel mengempur Gaza dengan menjatuhkan lusinan bom.
Dalam pidatonya di depan ribuan pelayat, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyalahkan kelompok pejuang Hamas dan menyatakan akan membalas.
Dalam pidatonya, Netanyahu menyatakan, perbedaan antara pejuang Hamas dan dan Zionis-Israel terletak pada soal prinsip mati dan hidup
“Perbedaan besar kita dari musuh kita. Mereka mengagungkan kematian, kita mengagungkan hidup,” ucap Netanyahu saat upacara pemakaman Naftali Frenkel, Gilad Shaar dan Eyal Yifrach di Israel bagian tengah, Selasa (01/07/2014), seperti dilansir BBC.
Sebelumnya, hari Selasa, Israel juga mengadakan sidang kabinet terbatas bidang keamanan dan politik membahas kelanjutan rencana serangan ke Gaza sebagai bentuk balas dendam.
Dikutip Israel National News, Menlu Zionis Lieberman mengatakan, “Kita harus putuskan apakah akan gali kemungkinan penjajahan total Gaza atau tidak.”
Namun Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, membantah telah terlibat dalam penculikan dan pembunuhan ketiga remaja tersebut.
Menyusul tuduhan Netanyahu, Wakil Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniya mengatakan, ancaman Zionis adalah tindakan bodoh yang tak akan membuatnya takut.
“Ancaman Zionis untuk menggempur Gaza dan Hamas tak membuat kami takut. Kami akan hadapi semua agresi bodoh Zionis kepada warga kami,” ujarnya dalam sebuah pernyataan pers, pada koresponden Anadhol.
Dalam pernyataannya Haniyah mengatakan, Israel melakukan penculikan, pembantaian dan penyiksaan terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Mereka membunuh para pemuda, merusak rumah dan membakar ladang milik warga, disamping menangkap dan menyiksa para tokoh Palestina di dalam penjara. Mereka mengira dengan aksinya ini dapat membungkam perjuangan rakyat Palestina. Namun kenyataannya sebaliknya. Rakyat tambah berani dan tangguh dalam memperjuangkan hak-haknya. Mereka akan terus berjuang hingga mendapat kebebasan.* (Hidayatullah.com)