Takengen | Lintas Gayo – Pacuan kuda yang memasuki hari kedua, Selasa (19/08/2014) diwarnai dengan beragam tingkah polah manusia. Kebiasan buruk manusia saat kuda masih berpacu dengan kencang, sampai saat ini belum hilang.
Penonton dan pecandu kuda masih berjejal di lane pacuan, menunggu kedatangan kuda, walau sudah ada pagar pembatas, namun masuk ke dalam lane pacuan, terutama di garis star dan finish, masih menjadi pemandangan rutin di arena pacuan kuda.
Bukan hanya orang dewasa yang berebut untuk melihat kuda dari dekat, ada kalanya anak-anak yang bergantungan di besi pembatas lane, ikut- ikutan ada yang masuk ke lane. Saat kuda sudah mendekat, baru mereka berlari ke pipa lane.
Bahkan ada yang bergelantungan dipipa lane, saat kuda dipacu dia merabatkan badannya kedua, seperti berusaha men”chas” kuda atau joki yang lagi memacu kudanya.
Di lane pacuan yang disesaki manusia pecandu kuda, lain lagi pemandangannya. Ketika kuda yang meraka jagokan menang, topi, baju dan sal dilemparkan ke atas, sorak bergemuruh. Masih ada sebagian orang yang menjadikan event ini sebagai ajang mangadu nasib dengan berjudi (bertaruh)
Hari kedua pacuan kuda tradisionil Gayo yang akan berlangsung hingga 24 Agustus mendatang, masih terlihat sepi. (Iqoni RS)