Rakyat Lelah Menyaksikan “Senetron” di Senayan

Oleh :Ghazali Abbas Adan*

Dua babak “senetron” yang dipertontonkan di Senayan, yakni pemilihan pimpinan DPR dan MPR sudah berlalu, dan rakyat Indonesia sudah menyaksikannya. Kini “senetron” babak ketiga, yakni pembentukan dan pemilihan pimpinan komisi DPR dalam tayangan. Para aktorpun menunjukkan aktingnya disertai saling menunjukkan kepiawaian bersilat lidah dan klaim paling benar dan aspiratif dalam proses pembentukan serta pemilihan pimpinan komisi.

Agaknya rakyat sudah merasa lelah menyaksikannya. Sayapun sebagai salah seorang rakyat yang kini menjadi salah seorang “keluarga besar” Senayan, yakni anggota DPD-RI  dari Aceh juga ikut lelah menyaksikan babak-babak tayangan “senetron” Senayan itu.

Betapa faktor praktik perpolitikan monopolis hegemonik di Senayan menyebabkan alat kekengkapan DPR itu berhari-hari dibahas tetapi sampai saat ini belum jelas nasibnya. Kini para yang berseberangan itu akan dan ada puhak yang telah menyusun formasi alat kekengkapan DPR sesuai seleranya. Dengan fakta ini, saya harus katakanb omong kosong bicara produktifitas kinerja DPR apabila watak kerakusan sebagai turunan dari praktik perpolitikan monopolis hegemonik masih dipertahankan.

Saya ingatkan, oleh banyak para ilmuan politik menggambarkan, bahwa rezim orde baru meneterapkan sistem kepartaian hegemonik, tetapi di parlemen tetap saja ada pembagian secara merata dan proporsional pimpinan dalam alat kelengkapan DPR di antara fraksi-fraksi. Tetapi kini yang diklaim sebagai orde reformasi justru kerakusan monopolis hegemonistik begitu telanjang dipertontonkan kepada rakyat.

Ini adalah tontonan yang kontradiktif dengan apa yang diperlihatkan pimpinan tinggi partai politik yang merupakan induk fraksi-fraksi di Senayan. Mereka memperlihatkan keakraban dan keharmonisan satu sama lain. Bahkan ketua MPR Zulikifli Hasan dalam kata pengantar bersamaan dengan prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober lalu menyatakan, untuk membangun Indonesia ke depan dalam upaya mensejahterakan rakyat  harus dilakukan bersama-sama, gotong royong. Tetapi apa yang dipertonkan di Senayan saat ini bertolak belakang dengannya, egois, rakus monopolis dan hegemonistik. Apabila keluarga besar Senayan ikhlas berkomitmen bekerja untuk kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat, seyogianya menunjukkan sifat gotongroyong dan  kebersamaan, bentuk dan pimpinlah alat-alat kelengkapan DPR itu secara bersama-sama dan proporsional di antara fraksi-fraksi yang ada di DPR-RI Senayan.

Wassalam

Senator Indonesia dari Aceh*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Deprecated: str_replace(): Passing null to parameter #3 ($subject) of type array|string is deprecated in /home/wxiegknl/public_html/wp-content/plugins/newkarma-core/lib/relatedpost.php on line 627