Banda Aceh | Lintas Gayo- Forum Anti-Korupsi dan Transparansi Anggaran (FAKTA) mendesak agar Pansus DPRA 2015, bekerja efektif mengungkap setiap indikasi penyimpangan dalam realisasi kegiatan konstruksi APBA 2014.
Koordinator Badan Pekerja FAKTA Indra P Keumala mengatakan, pihaknya berharap Pansus DPRA terdiri dari 10 tim, sesuai jumlah daerah pemilihan di Aceh itu tidak melupakan peran pengawasan sebagai bagian dari tugas dan tanggungjawab legislatif.
“Mestinya pansus dapat bekerja efektif mengevaluasi seluruh masalah yang terjadi dalam realisasi program pembangunan di Aceh. Jangan cuma bekerja asal-asalan,” ujar Indra, Minggu (24/5).
Dia menilai, hasil pansus DPRA memiliki kontribusi positif terhadap evaluasi tata kelola pemerintahan di Aceh. Selain itu, lanjut Indra, jika penelusuran rekam jejak pelaksanaan kegiatan konstruksi APBA 2014 yang totalnya mencapai Rp12 triliun dapat dilakukan secara optimal maka otomatis DPRA akan menemukan dinas mana saja yang berkinerja buruk.
“Hasil Pansus dapat dijadikan rujukan untuk menilai apakah Pemerintahan Zaini Abdullah sudah bekerja untuk kesejahteraan rakyat. Atau jang-jangan, program pembangunan justeru hanya sebagai sarana memperkaya pihak tertentu saja,” tegasnya.
Namun Indra menyayangkan kinerja beberapa Tim Pansus DPRA yang terkesan tidak menunjukkan hasil apapun. Berdasarkan monitoring pemberitaan media dilakukan pihaknya, sebahagian Tim Pansus tidak menyampaikan kepada publik terkait hasil kegiatannya.
“Untuk itu kami mengimbau agar Pansus DPRA bekerja efektif. Laporkan setiap penyimpangan yang ditemukan, baik kepada publik maupun pada saat paripurna digelar,” demikian Koordinator FAKTA. (rel)