Takengen | Lintas Gayo– Pemprov Aceh dan Dinas Pendidikan Aceh, yang belum membantu pembangunan ratusan gedung sekolah yang hancur akibat gempa, di Aceh Tengah, ahirnya turun tangan dan berjanji akan membantu.
421 ruang belajar di Aceh Tengah yang rata dengan bumi akibat gempa 2 Juli 2013 lalu, hingga 2015 ini belum seluruhnya selesai dibangun, masih banyak yang belajar di gedung darurat. Pemda Aceh dan Dinas Pendidikan Aceh, “membiarkan” persoalan itu semuanya dipikirkan Aceh Tengah.
Namun setelah mendapat kritikan “pedas”, ahirnya Kadis Pendidikan Aceh, Hasanuddin Darjo turun ke Aceh Tengah mengecek langsung bagaimana keadaan sekolah darurat di sana. Kadis pendidikan Aceh ini “terkejut” menyaksikan bagaimana siswa belajar di sekolah darurat sejak 2013 lalu.
“Benar Kadis Pendidikan Aceh sudah menjanjikan akan membantu pembangunan rumah sekolah yang hancur akibat gempa,” sebut Nasaruddin, Kadis Pendidikan Aceh Tengah, menjawab Waspada, Minggu (13/9) di Takengen.
Menurut Nas, Kadis pendidikan Aceh berjanji akan memperjuangkan pembangunan gedung yang belum dibangun dalam anggaran perubahan ini. Bila nanti ada realisasinya, walau belum seluruhnya gedung yang hancur dibangun kembali, namun sudah tidak terlalu banyak lagi.
Berapa sekolah yang akan dibantu Dinas Pendidikan Aceh? “ Untuk SD 10 Ketol, enam ruang belajar. SD 1 Ketol 3 ruang. SD 1 Linge 8 ruang belajar bertingkat, SD 15 Silih Nara 3 ruang. SD 12 Bebesen, dan SMK 10 ruang belajar,” sebut Nas.
Enam sekolah yang dibantu itu merupakan bagian dari 421 gedung sekolah yang hancur akibat gempa. Belum selururuhnya sekolah itu dibangun. Selama ini Pemda Aceh Tengah dan Dinas Pendidikan setempat melobi pusat untuk membangun serta mengandalkan dana dari APBK.
Sampai dengan tahun 2015 ini, masih ada puluhan ruang belajar yang belum dibangun dari 8 unit sekolah yang belum dibangun. Bila Pemda Aceh melalui Kadis Pendidikan mampu merealisasikan janjinya, tidak terlalu berat lagi bagi daerah untuk mencari solusi membangun kembali sekolah yang hancur.
Amukan gempa menyisakan catatan sejarah. Ada 180 SD mengalami kerusakan berat, 33 sedang. Untuk SMP 17 unit, 3 diantaranya rusak sedang. Sementara SMA 2 unit dan satu unit SMK.
Pada tahun 2015 ini, ada 10 unit sekolah yang dibangun. Meliputi SD 8 Kebayakan, SD 1 Bebesen, SD 9 Silih Nara, SD 15 Silih Nara, SD 2 dan SD 5 Rusip Antara, SD 11 Bintang, SD 10 dan SD 12 Silih Nara, serta SD 9 Ketol.
Masih ada 8 sekolah lagi yang belum dibangun. SMK 3 Takengen. SD 1 Ketol (Relokasi Kampung Bah), SD 9 Kute Panang, SD 10 Ketol (relokasi Kampung Serempah). SD 17 Ketol. SD 7 Bebesen, Atu Gajah, SD 15 Ketol dan SD 21 Ketol Terang Engon. (b32/sumber harian Waspada)
Berita terkait : Pemda Aceh Tidak Bantu Sekolah Gempa
Comments are closed.