Banda Aceh |Lintas Gayo- Mahasiswa Peduli Sejarah Gayo (Mapesga) dalam waktu dekat ini akan mengadakan kegiatan bertajuk “Nahma Ni Gayo- (Marwahnya Rakyat Gayo-Red)”. Kegiatan yang dilaksanakan di Banda Aceh, 31 Oktober 2015, mengangkat tema sejarah dan khanazah budaya Gayo.
Acara yang dipusatkan di gedung ACC Dayan Dawood ini, menurut Juandi, ketua panitia penyelengara, dilaksanakan dalam tiga tahap. Acara yang merupakan kegiatan tahunan dari organisasi Mapesga. Rangkaian acara itu; seminar sejarah, pameran sejarah dan budaya serta pentas seni dan budaya.
Di dalam pentas seni budaya tersebut akan diisi dengan kesenian yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo. Selain itu ada juga pemberian penghargaan bagi orang tua yang memiliki andil lebih dalam mempertahankan serta memajukan budaya Gayo. Ditingkat mahasiswa juga tidak luput dari perhatian organisasi Mapesga.
Untuk mahasiswa diadakan sebuah nominasi bagi mahasiswa Gayo Banda Aceh yang berprestasi di bidangnya. Yang menarik dari acara puncak ini adanya penampilan teater Kute Reh, menceritakan bagaimana pembantaian ataupun genosida yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1904 terhadap rakyat Gayo.
Menurut Juandi, ketua panitia, persiapan yang dilakukan panitia semakin matang. “ Kita berharap kegiatan yang bertajuk nahma ni Gayo ini, tidak ada kendala berarti menjelang terlaksananya acara ini, sehingga apa yang telah dirancang dapat terlaksana dengan baik,” sebutnya.
“Dengan adanya acara ini, tentunya akan membuka cakrawala baru bagi mahasiswa Gayo Banda Aceh untuk mengetahui adanya peristiwa-peristiwa penting yang dahulu terjadi di Gayo yang sekarang telah menjadi sejarah. Seharusnya kita sebagai mahasiswa dan generasi muda tahu akan hal itu dan dapat mengambil pelarajan dari peristiwa-peristiwa tersebut,” sebutnya.
Apalagi, dalam seminar kami mengangkat tema gayo dalam lintasan sejarah dan di acara puncak adanya penampilan teater mengenai pembantaian Rakyat Gayo oleh Pemerintah Hindia Belanda”, demikian seperti yang dikatakan oleh Juandi. (Rel)