Takengen | Lintas Gayo- Petani kopi di Dataran Tinggi Gayo harus bersatu menyamakan persepsi. Persatuan itu sangat penting, demi menjaga marwah Gayo dan nasib petani. Bila petani kopi di Gayo bersatu, permainan pihak lain yang berusaha menjatuh harga dan kualitas kopi Gayo dapat dihadapi bersama-sama.
Hal itu dikatakan Ara Siberani, ketua KSU Arinagata, menjawab Lintas Gayo di sela-sela kegiatan RAT KSU, Arinagata, Kamis (10/3/2016) sore. Menurutnya wadah organisasi kopi Gayo, baik itu koperasi dan wadah lainya, harus menyamakan persepsi. Kualitas kopi Gayo harus dipertahankan, nasib petani kopi Gayo juga harus diperhatikan.
KSU Arinagata sendiri, kini sudah memiliki anggota lebih dari 2500. Anngota KSU ini setiap tahunya terus bertambah dan areal kopi yang mereka kelola juga setiap tahunya mengalami peningkatkan. Bahkan ketika diselenggarakan RAT KSU, mereka masih memiliki sisa dari usaha mereka.
Persoalan persatuan petani dan pecinta kopi Gayo ini, diungkapkan Arasiberani, sehubungan dengan adanya pihak-pihak tertentu yang kini berupaya menjatuhkan kualitas kopi Gayo dan mereka bermain untuk menguasai pasar.
“Bila kita bersatu persoalan seperti ini mampu kita hadapi. Petani Gayo pemilik lahan dan penentu nasib mereka, bukan pihak luar yang ingin memperkeruh suasana,” sebut Ara Siberani.
Dalam RAT KSU ini, para peserta juga mempertanyakan mengapa pihak Perkebunan dan Kehutanan Aceh Tengah tidak hadir dalam rapat tahunan itu. Padahal masukan, saran dan kritikan dari intansi ini sangat diharapkan oleh koperasi yang kini sudah memiliki anggota 2.582.
Ketika ditanya media ini, seputar pihak Perkebunan dan Kehutanan yang tidak hadir, Arasiberani, membenarkanya. Pihaknya justru memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Dinas Perindustrian dan Peradangan, serta Badan Lingkungan Hidup, yang turut memberikan masukan untuk kegiatan yang lebih baik dimasa mendatang. (Iqoni RS)