Takengen | Lintas Gayo- Sosok yang dikenal aktif berorganisasi di Muhammadiyah Aceh Tengah dan juga menjadi panutan di Minang Saiyo, lebih dikenal dengan panggilan Datuk Gembira, kamis dini hari (7/4/2014) menghembuskan nasfas yang terahir, sekitar jam 00.3 WIB di RSU Datu Beru.
Orang tua dr Indra Lutfhi (wakil direktur RSU Datu Beru) dan tokoh pejuang ALA (Irvan Rasyid ini) menghembuskan nafas terahir di usia 83 tahun. Rasyidin Sutan Rajo Panghulu, begitu nama dan gelarnya. Bagi warga Takengen, sosok ini dikenal dekat dengan masyarakat, aktif dalam organisasi Muhammadiyah dan Minang Saiyo.
Teman dekat Tgk. Mohd Ali Djadun (ulama kharismatik Aceh Tengah) merupakan pengurus masjid kota atau lebih dikenal dengan Mersah Padang di dekat pajak ikan, pasar bawah, Takengen. Almarhum sudah lama sakit, bahkan sudah berulang kali bolak balik ke luar daerah dalam berobat.
Tokoh panutan Minang Saiyo ini, membuka toko di JalanSudirman dengan nama Gembira. Toko tersebut sudah puluhan tahun ada di Takengen. Almarhum Datuk Gembira sudah mendarah daging di Gayo, bahkan keturunanya dilahirkan dan dibesarkan di Gayo. Jenazah akan dikebumikan diperkuburan Minang Saiyo di Asir- Asir Takengen. (Iqoni RS)