LHOKSEUMAWE | Lintas Gayo -Komunitas Wartawan Peduli Bencana (KWPB) Aceh, berupaya menggalang dana dari berbagai sumber untuk membantu ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam, Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan yang terbakar, Kamis malam (23/6) sekira pukul 22.30 WIB.
Penggalangan dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bagi santri berupa kain sarung, sajadah, baju, kopiah dan lainnya mulai dilancarkan komunitas wartawan dari berbagai media cetak, online dan televisi, Sabtu sore (25/6) di Lhokseumawe.
Ketua Umum KWPB Aceh, Idris Bendung mengatakan, inisitatif penggalangan dana datang dari rekan-rekan pers secara sepontan setelah mengetahui peristiwa yang menghanguskan 150 bilik santri tersebut.
“KWPB mencoba menggalang dana dari berbagai sumber yang tidak mengikat untuk membantu penderitaan ratusan santri. Kegiatan seperti ini, juga kami lakukan beberapa waktu lalu seperti musibah meletus gunung Sinabung, Sumatera Utara. KWPB juga membawa bantuan buat korban berupa sembako dan pakaian layak pakai,” ujar Idris Bendung wartawan Harian Rakyat Aceh (Jawa Pos Grup).
Didampingi Rahmad YD selaku Ketua Harian menambahkan, tidak hanya itu, rekan –rekan pers juga tergugah untuk menggalang dana saat banjir bandang menghantam sebuah desa pedalaman di Aceh Tenggara, yang berbatasan dengan Tanah Karo, Sumatera Utara. Begitu pula saat banjir melanda Aceh Utara, di Tanah Merah, Kecamatan Langkahan tahun 2015 lalu.
“Semoga dalam lima hari kedepan, semua kebutuhan santri sudah dapat terkumpul. Dan, kita langsung melakukan penyerahan ke Ponpes,” ujar Rahmad yang juga fotografer LKBN Antara.
Harapan kita, tambah Rahmad, rekan –rekan pers di daerah lain juga dapat bergerak untuk mengumpulkan dana. “Mari kita ringankan derita santri yang sedang menimba ilmu agama Islam ini,” paparnya.
Sekedar mengingatkan, Ponpes Darussalam, Gampong Plang Poroh, Kecamatan Labuhan Haji, kabupaten Aceh Selatan, memiliki santri mencapai 2.000 orang yang mendiami 500 bilik atau rangkang.
Kamis malam. Tiga blok atau 150 unit bilik rata menjadi abu setelah terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, walaupun sempat membuat panik santri. (ung)