Redelong| Lintasgayo.com – Bupati Bener Meriah mengundang Ketua Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah III (Tiga) untuk duduk bersama membicarakan potensi alam di kabupaten Bener Meriah yang dapat di kelola melalui kerja sama dengan KPH sekaligus pencegahan maraknya perambahan hutan lindung di Bener Meriah.
Pertemuan ini berlangsung pagi hari tadi tanggal 09 maret 2019 di pendopo II turut di hadiri kepala KPH Wilayah III Amri Samadi, S.Hut,M.Si, Darmi S.Hut, MT KSBTU, Kepala BKPH pak Yusriza Agustian S.Hut, pak Aswendi S.Hut Kepala BKPH Magrov, pak Yusrin S.Hut MP kepala RPH Bidin/Samar kilang, Ibu Erni Delviana S. Hut, ibu Nursaparia S. Hut, Pak Ismahadi SP, Pak Muhamad Dahlan dan pak Dedy Saputra S. Hut KPH Wilayah III yang berkantor di langsa.
Untuk menjaga pelestarian kawasan hutan Bener meriah, segaligus juga meningkatkan Pendapatan asli daerah (PAD ), menumbuhkan ekonomi masyarakat baik dari sektor Kayu, hasil hutan bukan kayu serta potensi alam lainya seperti pengelolaan ternak (Silvopastura), pariwisata ( Eko wisata), Jernang, Rotan, Markisah dll yang berada dalam kawasan hutan Bener Meriah.
Bupati Bener Meriah juga menyampaikan persoalan kesenjangan akses antara perusahaan skala besar yang mengelola sumberdaya hutan hingga 80%, sementara masyarakat hanya 20%. Hal ini seringkali menimbulkan konflik antara masyarakat yang menjadikan hutan sebagai ruang hidupnya dengan perusahan-perusahaan yang memegang izin konsesi.
Kepala KPH wilayah III Amri Samadi juga menyampaikan ada beberapa sekema yang bisa di kelola melalui kersama antara lain: 1) Agroforesrty untuk kolaborasi tanaman kehutanan dengan perkebunan seperti Tanaman kopi dan di selingi dengan tanaman kehutanan seperti Alpokat, nangka, durian Dll.
2) Eko Wisata seperti halnya yang sudah di lakukan di kampung Bale Redelong Pengelolaan air terjun Putri Pintu dan persiapan pengelolaan dan penyelamatan Danau Laut Kucak dan masih banyak lagi program lainya.
Program-Program kerja pengelolaan hutan yang di rencanakan Oleh Bupati dan KPH III di harapkan mendapatkan dukungan yang luas baik dari pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh dan masyarakat yang berada di dalam dan sekitar Hutan.
Kegiatan pengelolaan hutan antara masyarakat dengan KPH ini diharapkan agar fungsi kawasan hutan dapat di optimalkan serta kesejahteraan masyarakat dan PAD dapat di tinggatkan dari sektor kehutanan.
Pada prinsipnya kehadiran KPH akan membantu pelayanan terhadap masyarakat yang ingin melakukan kerjasama dalam sektor kehutanan atau wilayah kegiatan masyarakat yang berada dalam kawasan hutan. Pak Yusriza Agustian S.Hut. menyampaikan kepada pak Bupati melalui penguatan kapasitas dan pemberian akses Hutan, serta terlibat dalam mewujudkan pengelolaan hutan lestari, dan secara bertahap dapat berkembang menjadi pelaku ekonomi yang tangguh, mandiri, bertanggung jawab dan profesional.
Catatan penting dalam pertemuan tersebut antara lain :
1. Penyadapan getah pinus di kabupaten Bener Meriah seperti di kecamatan Mesidah yang di lakukan oleh perusahaan Indotani dan PT.THL, Bupati meminta agar perusahan tersebut menyampaikan laporan pembayaran Restribusi senilai 5 % hak dari kabupaten Bener Meriah setiap Triwulannya, sehinga kita dapat mengetahui berapa Ton getah pinus Bener Meriah yang sudah di sadap oleh mereka.
2. Perlunya Kerjasama dengan pihak KPH terkait pengelolaan daerah peternak (Silvopastura) di peruweren Uber Uber di kecamatan Mesidah perlu di integrasikan dengan baik karna berada dalam kawasan Hutan Produksi.
3. Pemanfaatan kayu yang berada Areal Pengunaan lainya (APL) masih dalam wewenang kabupaten yang nantinya bisa di buat regulasi pengelolaan kayu yang berada di APL tersebut untuk nantinya tidak di salah gunakan oleh oknum tertentu dan bisa di pantau oleh Bupati.
4. KPH dapat mengaktifkan kembali Pos Jaga Kehutanan yang berada di Kanis dan pos-pos lainnya, untuk dapat menjaga, mengontrol peredaran kayu yang berasal dari kecamatan Mesidah dan Syiah Utama dan juga kecamatan lainya.
Setelah selesai pertemuan tersebut Bupati beserta tamu undangan langsung menuju wisata air terjun Peteri Pintu yang berada di kampung Bale Redelong untuk menikmati keindahan panorama alamnya, sekaligus mencicipi Madu asli binaan KPH yang kelola oleh masyarakat kampung Bale bekerja sama dengan KPH Wilayah III dan Dinas pariwisata Bener Meriah. [Alwin/Ihfa]