Redelong|lintasgayo.com – Direktur RSU Muyang Kute,dr.Sri Tabahati menanggapi persoalan terputusnya aliran air bersih di RSU Muyang Kute yang mengakibatkan keluarga pasien menampung air hujan untuk memenuhi kebutuhan pasien di ruang penyakit dalam (RPD).
Saat lintasgayo.com menghubungi langsung diruang kerjanya Kamis (05/09/19), dr. Sri Tabahati mengatakan aliran air bersih milik PDAM dalam beberapa hari tidak datang (mengalir) akibat salurannya pipa pecah, akibat penggalian Drenase, diseputaran jalan perkantoran Pemda.
Hal ini di beritahukan oleh pimpinan PDAM Tirta Bengi, Via Telpon selulernya kepada pihak Rumah sakit pada hari Senin (02/09/19),
dalam hal tersebut, dr. Sri Tabahati juga mengatakan tidak ada menerima surat pemberitahuan dari pihak PDAM, hanya melalui saluran telepon.
Pihak RSU Muyang Kute, setelah mendapat informasi tersebut, langsung mengambil inisiatif, memungsikan Water Treatment (Intalasi Pengolahan Air) bak penampungan air milik Rumah Sakit, untuk salurkan ke ruangan pasien.
Selanjutnya Water treatment (Intalasi pengolahan Air) ini juga dapat dipungsikan selama 24 jam, dengan catatan, harus bergilir dari 1 (Satu) Ruangan ke Ruangan yang lainnya, secara bergantian, Kata Sri Tabahati.
dr. Sri Tabahhati juga menaggapi masalah yang viral di medsos soal keluarga pasien menampung air hujan untuk keperluan di Rumah Sakit tersebut.
“Ini juga perlu saya sampaikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bener Meriah, keluarga pasien menampung air bukan maksud lain, tetapi untuk membantu pihak rumah sakit sendiri”. Jelas Sri.
Menurut Direktur RSU Muyang Kute ini kejadian tersebut hanya di Ruang Penyakit Dalam (RPD) sementara ruangan yang lain tidak ada masalah.
“Saya langsung mendatangi dan menanyakan kepada keluarga pasien yang melakukan hal tersebut”. Jelas Sri Tabahati. (Putra Mandala/Ihfa)