Redelong| lintasgayo.com – Majelis Pengkajian Tauhid Tasauf Asia Tenggara menggelar kajian tasauf dan zikir akbar dalam rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad saw 1441 H dengan tema “mengembalikan eksistensi kesufian di tengah-tengah Masyarakat Bener Meriah Negeri seribu Aulia” di Lapangan Mesjid Babussalam Simpang Tiga Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. Senin (02/12/2019).
Sekretaris Daerah Bener Meriah, Drs Haili Yoga,M.Si, Mengatakan Permohonan maafnya atas ketidak hadiran Bupati Bener Meriah, Pemerintah Daerah Kabupaten Bener Meriah yang telah menyetujui atas ijin sebagai koordinator pelaksanaan MPTT.I (Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf dan Zikir Akbar Rateb Seribee) yang pada saat ini kita laksanakan.
Dalam pelaksanaan MPTT.I (Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf dan Zikir Akbar Rateb Seribee) yang bertujuan untuk merangkul sesama Umat Muslim tanpa memandang bulu siapa dia dan masa lalunya apa, dan sekalian dalam pelaksanaan Pengkajian Tauhid Tasawuf dan Zikir Akbar Rateb Seribee) sekalian juga memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H Tahun 2019.
“Perlu kami jelaskan dalam arti Rateb Seribe disini bukan berarti kita melaksanakan Zikir dengan menyebut Nama Allah itu sebanyak Seribu Kali, tetapi dalam hal kita seorang hamba Allah SWT dalam mengingat serta membesarkan keagungan Sang Maha Pencipta itu tidak boleh hitung-hitungan, jadi dalam pelaksanaan Zikir tersebut sebanyak mungkin, makin banyak kita menyebut Nama Allah, Inn Syaa Allah makin dekat kita dengan Allah SWT”, sebut Halili.
Kemudian Pelantikan MPTT-I Kabupaten Bener Meriah oleh Panglima Tasawuf Pusat, Mayor CJI Ilyas Thaib, Koordinator MPTT-I Rateb Seribee, Tgk Al-Faqir Alisyah Algayoiy, Wali Nanggroe MPTT-I Tgk H. Abu Bakar Sidik, Reje Rateb Seribee Tgk. Amruna, Panglima Rateb Seribee Tgk Sarbinari, SE. mantan anggota DPRK Bener Meriah, Tgk Ilyas, Tgk Maskur.
Kapolres Bener Meriah AKBP Siswoyo Adi Wijaya,S.Ik, Mengatakan dan berharap kepada semua saudara-saudara bahwasanya jangan mudah kita di adu domba oleh siapapun juga, Marilah kita tetap berpedoman kepada Al-Qur’an dan sunah Rasulullah SAW.
“Mari kita bersama-sama untuk tetap menjaga sikap toleransi dan kerukunan atar kita sendiri dengan menghargai perbedaan, terjadinya perbedaan hadir dari diri kita bukan dari Allah”, Sebut Wijaya.
Sementara perkembangan Tauhid Tasawuf yang disampaikan oleh Wali Nanggroe MPTT-I DKI Jakarta Tgk. H. Khairunas, Abuya Sheikh H. Amran Waly sudah belajar sejak dari dia kecil, setelah mendapatkan ilmu dia beristiqamah dan diberikan cahaya oleh Allah agar tidak ragu dalam menjalani kehidupan.
“Mari kita tetap berpegang teguh dengan perintah Allah dan tuntunan Rasulullah SAW. Dari itu mari bersama-sama menjalankan syariat islam untuk mendapatkan keadilan, persatuan dan kesatuan”, harap Tgk. Khairunnas.
Tausiyah, zikir dan do’a yang disampaikan oleh Abuya Sheikh H. Amran Waly Al-Khalidi. Dengan banyak berdzikir akan menghilangkan nafsu-nafsu jelek yang ada dalam diri kita, sehingga akhlak kita akan baik dan penuh kasih sayang, sehingga kita semua bisa hidup rukun dengan siapapun, termasuk dengan yang beda agama.
“Dzikir memiliki berbagai tingkatan, lidahnya berdzikir tapi hatinya lalai dengan Allah, yakni masih dzikir lisan saja (dzikir ma’a al-goflah). Dzikir ini tidak apa-apa untuk tingkatan pemula, dilatih terus dzikir setiap saat”, kata Syeh H. Amran Waly.
Dzikir dengan mengingat Allah, katanya, terbayang dalam batinnya makna-makna dzikir inilah disebut dzikir ma’a al-yaqdhoh. dzikir dengan menghadirkan Allah di dalam hati dan selain Allah lupa(Dzikir ma’a al-hudur). Pada tingkatan ini, hanya Allah yang diingat, semua urusan dunia, sudah dapat dilupakan dalam zikir.
“Jika kita bisa dzikir pada tingkatan ini, walau dzikirnya hanya 5 menit, maka Allah akan mudahkan semua hajat dan permohonan kita. Dzikir ma’a al-ghoibah, ini merupakan dzikir tingkatan tertinggi, dzikirnya para sufi”, sambung Syeh.
“Dia telah fana/tenggelam dalam mengingat Allah, Inilah orang-orang yang bersama Allah, semua hajat dan permohonanya dikabulkan Allah, semua mereka berdoa kepada Allah”. Lanjutnya.
Menurut Syeh Amran Waly, Inti dari ajaran tauhid tasawuf yang dikembangkan MPTT Asia Tenggara adalah untuk membersihkan hati kita dari ketergantungan kepada selain Allah, “melatih hati kita agar senantiasa dekat dengan Allah”, katanya.
Sebagai mana yang disampaikan oleh Kapolres Bener Meriah mari kita jadikan agama Allah yang hakiki dan berpegang teguh kepada ajaran agama Allah yaitu Islam,dan kita selalu menjaga keberagam di bumi Allah ini walaupun dengan yang agama yang diluar Islam.
“Mari kita jadikan ajaran tauhid tasawuf yang dikembangkan MPTT di Bener Meriah menjadi cahaya dalam kehidupan sehari -hari dengan selalu berpegang kepada Ajaran Allah dan Nabi Muhammad agar kita selalu mendapat pertolongannya”, sambungnya.
“Dan keberkahan baik dalam kehidupan di Dunia dan di Akherat kelak. Mari kita mengingat dan mensyukuri nikmat Allah SWT baik secara lahir maupun bathin”, tutupnya.
Dalam acara tersebut Sekretaris Daerah, Drs Haili Yoga.M.Si. dihadiri Asisten I,II dan III, unsur Forkopimda dan Forkopimda plus, Kepala Dinas, Badan dan Kantor, Para Wali Nanggroe Tauhid Tasawuf se-Provinsi Aceh, jemaah Zikir Akbar rateb seribee gabungan dari beberapa Kabupaten. (Putra Mandala)