Takengon | lintasgayo.com – Masifnya kegiatan dan isu tambang ilegal yang menggunakan excavator di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah masih tetap menjadi sorotan aktivis Aceh Tengah.
Aktifitas haran yang dilakukan mafia tambang untuk mengeruk hasil bumi Linge dengan mengunakan alat berat masih menjadi isu hangat dikalangan aktifitas lingkungan di Aceh.
“Marak dan masifnya isu tambang ilegal yang menggunakan excavator yang dikhawatirkan merusak ekosistem alam dan cagar budaya yang berada di daerah tersebut.” Ungkap Setia Nawar Senin (13/1) di Takengon
Dirinya menyayangkan hadirnya pihak tidak bertanggungjawab yang mencoba menggarap isi bumi yang berada di Lumut kecamatan linge.
“Gerakan penolakan terus kita suarakan karena kita selaku masyarakat Aceh Tengah menganggap bahwa kita belum siap dengan kehadiran tambang dengan beberapa kajian, mulai dari isu lingkungan, udara, Sumber Daya Manusia bahkan sampai dengan isu sosial.” Kata Setia Nawar
Namun beberapa bulan ini ternyata tambang ilegal sudah mulai marak dan berjamuran melakukan penggalian liar di sepadan sungai yang ada di desa Lumut hingga kala Ili di kecamatan Linge, ini jauh lebih berbahaya karena tidak adanya izin dalam kegiatan ini, pasti ini sangat merugikan daerah dan negara, karena sudah perbuatan melawan hukum.
Informasi yang kami dapatkan juga bahwa kegiatan ini akan terus merambah sampai dengan sungai Gerpa yang ada di Serule, ini sangat merugikan kami masyarakat yang di hilir sungai, sungai yang dikenal dengan DAS Jambo Aye ini bukan hanya berdampak untuk masyarakat Linge atau lumut khususnya, kami yang ada di hilir yang akan merasakan dampak lebih nyata karena akibat kegiatan tambah yang ada di hulu sungai.
Setia Nawar menekankan dan meminta secara tegas untuk Aparat Penegak Hukum (APH) segera menindaklanjuti kasus ini, para mafia tambang ini harus di tangkap, ini jelas melanggar hukum, kami juga mendapatkan informasi kalau alat berat (escavator) juga masih ada di seputaran area penambangan ilegal, di sembunyikan di satu tempat. Tegasnya
Ia juga menambahkan bahwa kalau pertambangan ilegal ini masih terus melakukan kegiatan yang dapat merugikan kami masyarakat di hilir maka kami pastikan akan bergerak bersama untuk memblokir kegiatan penambangan tersebut, karena ini juga terdengar isunya bahwa akan kembali beroperasi tambang ilegal dengan dukungan oknum-oknum tertentu, dugaan ini mulai tersebar di kalangan masyarakat luas, tutup Setia Nawar. (LG010/MWD)