Redelong| lintasgayo.com – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Tingkem Mengajak Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unsyiah tahun 2020 untuk terlibat menjaga keasrian di Puncak Burni Origon. Jumat 24/01/2020.
Ketua kelompok KKN Kampung Tingkem, Taufik, mengatakan akan ikut berpartisipasi dalam pengembangan wisata desa dan masalah lingkungan khusunya penanganan limbah rumah tangga dan sampah.
“Kami juga ingin ikut berpartisipasi, karena target KKN Unsyiah diawal tahun ini lebih kepada pengembangan wisata desa, masalah lingkungan, khususnya pada penanganan limbah rumah tangga,” sebut Taufik.
Ketua kelompok kuliah kerja nyata asal Universitas Syiah Kuala ini mengaku kegiatan kelompok sadar wisata desa Tingkem dengan mengusung konsep wisata konservasi ini selaras dengan agenda Mahasiswa KKN Unyiah di kampong Tingkem.
“Kegiatan dan agenda ini dimulai sejak tadi pagi di Puncak Bur Oregon dan diisi dengan kegiatan penanaman Pohon, Bunga, serta pembersihan sampah,membersihkan lahan, dibarengi dengan silaturahmi antara mahasiswa KKN dengan para pengurus ataupun anggota Pokdarwis Tingkem,” jelas Taupik.
Sementara Novriandi Ketua Pokdarwis Tingkem, juga memberitahukan didalam melestarikan hutan, Pokdarwis Tingkem memiliki agenda rutin setiap minggunya untuk bergoyong royong membersihkan lokasi Puncak Burni Origon.
“Setiap minggunya gotong royong bersama sudah menjadi agenda rutin Pokdarwis Tingkem, ini kita lakukan demi kenyamanan pengunjung nantinya,” katanya.
Selain itu, kata Nopri, kelompok sadar wisata Tingkem juga melakukan penjagaan setiap hari disini, untuk mencegah pengrusakan (pencurian) flora dilindungi.
Nopri mengajak para mahasiswa KKN asal Unsyiah ini untuk berpartisipasi dalam menjaga Puncak Oregon sekaligus memberikan pengalaman serta edukasi tentang lingkungan.
“Kedepannya, mereka generasi muda adalah kunci lestari, setidaknya untuk lingkungan disekitar mereka,” ajak Nofri.
hal yang sama disampaikan oleh Andi Lisma, ia mengajak kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Ke 18 Unsyiah di Kabupaten penghasil Kopi Arabika ini selama 1 bulan penuh untuk dapat beradaptasi dengan alam dan punya kenangan tersendiri buat mereka nantinya setelah kembali.
“Jadi Selama sebulan, sejak tanggal 15 Januari sampai 13 Februari 2020, Mahasiswa KKN yang ditempatkan di 50 desa di 6 Kecamatan yaitu di Wih Pesam, Bukit, Bandar, Timang Gajah, Bener Kelipah, dan Kecamatan Permata,” tutup Andi Lisma. (Putra Mandala).