Banda Aceh | Lintas Gayo : Sejumlah tokoh masyarakat Gayo di Banda Aceh berharap Bupati Aceh Tengah H. Ir. Nasaruddin,MM bersedia maju mewakili ‘Gayo’ pada Pemilukada Gubernur 2012-2017 mendatang. Kehadiran Nasaruddin bersaing dirasa perlu untuk melengkapi refresentatif tokoh Gayo di tingkat provinsi.
Hal itu disampaikan Drs Jamhuri pada diskusi terbatas di PT Caffe, Ulee Kareng, Banda Aceh, Kamis (14/7). Jamhuri menilai, Nasaruddin sudah terlalu lama memimpin Gayo, dan ‘sosok’nya pantas untuk maju menjadi pemimpin di Aceh.
“Kesempatan ini harus diambil sekarang, karena tidak tentu ada tokoh Gayo menjadi Gubernur atau wakil Gubernur kembali pada masa mendatang. Kesempatan paling empuk sekarang ini, karena ada cagub yang akan meminang kalau Pak Nas siap, seperti Muhammad Nazar misalnya,” kata Jamhuri yang juga dosen IAIN Banda Aceh itu.
Kata Zamhuri lagi, kalau kesempatan lima tahun ini diabaikan oleh orang Gayo,maka harus bersiap-siap menunggu lima tahun kedepan, itupun kalau ada sosok yang tampil. Kalau tidak ada, maka ‘bermimpi’ orang Gayo tampil ditingkat provinsi, dan sejarah hanya mencata bahwa Aceh hanya sekali dipimpin oleh orang Gayo pada abad ke-15, yakni Meurah Johan yabng bergelar Sultan Alaidin Johan Syah. “Berdasarkan sejarah itulah,orang Gayo harus berani dan bangkit,” lanjut Jamhuri.
Salman Yoga, Dosen Komunikasi dan seniman Gayo menanggapi Jamhuri mengatakan, kehadiran sosok Gayo, dalam hal ini Bupati Nasaruddin, merupakan kerinduan urang Gayo yang sudah berlangsung berabad-abad. Usulan Syukur Kobat untuk mendorong Nasaruddin menjadi wakil Gubernur Aceh mendampingi Muhammad Nazar memang tepat. “Orang Gayo dalam hal ini harus berfikir obyektif,” kata Salman.
Disamping itu, lanjutnya, dirinya sangat yakin kehadiran Nasaruddin mampu membawa agama dan Budaya sejalan, karena figur itu ada pada Pak Nas. “Bagi saya tetap dikonteks kebudayaan,” Jelas pelaku Teater Aceh dan penulis buku Teungku Ilyas Leube ini.
Pertemuan di Ulee Kareng merupakan sebuah pertemuan diskusi tentang Gayo yang dilaksanakan rutin antar masyarakat Gayo di Banda Aceh. Hadir pada pertemuan itu sejumlah tokoh masyarakat dan mahasiswa Gayo.(Atia)
Kpd Yth Sarmo:
Kam becerak memang gere kurang ari si Tukang Delam dan tukang Surung..!! anda belum bisa menyimak apa yang saya sampaikan di atas..?? kesemuanya itu adalah sebuah realita yang pernah di rasakan oleh orang gayo saat sekarang ini. mungkin anda orang yang belum pernah mendapatkan satu buah Amplove yang berisikan secarik kertas dan bertuliskan ” Enak-Enak Tidur dan Banyak-Banyak Makan dan terselip satu Butir Peluru”
karena saya sudah pernah berbuat di negeri saya takengon sebelum anda….!! dan saya mempunyai Hak atas Negeri saya selain anda….!!!
Yth Poen Van Labhang sebaiknya mencoba saja memimpin daerah ini. dari argumen-argumen yang kamu berikan diatas, sepetinya kamu yang bisa mengatur negara ini, kamu yang merasa benar dan yang lain salah. kalaupun tidak sanggup kamu dapat mencobanya tingkat rt dan rw. biar kamu tahu bagaimana otak manusia ini. kalau omong doank (OMDO) burung beo pun bisa.
Kpd Yth Sarmo:
Kam becerak memang gere kurang ari si Tukang Delam dan tukang Surung..!! anda belum bisa menyimak apa yang saya sampaikan di atas..?? kesemuanya itu adalah sebuah realita yang pernah di rasakan oleh orang gayo saat sekarang ini. mungkin anda orang yang belum pernah mendapatkan satu buah Amplove yang berisikan secarik kertas dan bertuliskan ” Enak-Enak Tidur dan Banyak-Banyak Makan dan terselip satu Butir Peluru”
karena saya sudah pernah berbuat di negeri saya takengon sebelum anda….!! dan saya mempunyai Hak atas Negeri saya selain anda….!!!
bohmi.., berejen sebelume.
Yth Poen Van Labhang ·
ada baiknya tanggapan anda dikirimkan ke email redaksi Lintas Gayo :lintasgayo@yahoo.com
agar dapat dibaca secara luas oleh rekan2 lain…dan tentu dengan turut menyertakan identitas, foto, serta no kontak anda
berijin
salam
1. Menanggapi pernyataan saudara Jamhuri- Dosen IAIN AraNiry Banda Aceh:
Sebenarnya bukan tidak ada Suku Gayo memiliki kesempatan setelah abad 15 memimpin Aceh, pada abad 19 juga ada kesempatan Orang Gayo untuk memegang tampuk pemerintahan nomor 1 saat kompetisi menjadi Gubernur I Aceh. yang di kalahkan oleh Tgk.Ali Hasymi yaitu Rivalnya Alm.Lateif Rusidy (Orang Gayo dan Guru Besar Rhetorica Mabes ABRI), dan saya mau tau siapa sebenarnya yang merindukan Nassrudin menjadi pemimpin di aceh…?? dan orang Gayo mana yang merindukannya…?? terlalu lemah jika kita berharap hanya sebagai Wagub, kenapa tidak sekaligus menjadi Rival dari Semua Pasangan Gubernur untuk saat ini (CAGUB) itu jika memang mau mengetahui seberapa besar peangaruhnya Orang Gayo pada saat ini di Aceh.
Mari kita lihat kembali sejarah…, Sultan Pertama Aceh adalah Orang Gayo, yang mengajarkan Orang Aceh Masuk Islam Adalah Orang Gayo, Bagaimana Mengambil Wudhu, Bagaimana Mengerjakan Shalat, Bagaimana Mengaji dan kesemuanya itu adalah orang Gayo yang mengajarkannya. jika memang kita faham bagaimana kemauan dan sikap orang gayo saat ini adalah masih kurang pantas hanya untuk menjadi “bebasahen” ni urang acih. jelas bahwa Orang Gayo hanya layak di Persunting saat kemauan Orang aceh telah menjadi sebuah hambatan di pesisir. Nasruddin saat besiloni hanya “Gere Tehen Ken Jangin…, Ntap Sebuah Pakat Jeroh si Memang Male Ken Senik Bute Wan’ni Jejari…!!” fahami karakter ni urang acih (haram hukume ike mumilih urang gayo ken pemimpin’ne…)
2. Menanggapi Saudara Salman Yoga Dosen Komunikasi dan Seniman Gayo:
Kenapa hanya berfikiran jikalau keahlian Nasruddin hanya konteks sekitar budaya dan agama saja..?? apa memang Nasruddin pernah menjadi Ceh Didong…? dan dari segi yang paling objektif manakah orang gayo melihat kinerja seorang pemimpinnya sekarang ini (Bupati Nasruddin)…?? penilaian saya memang Nasruddin belum mampu memberikan harapan yang bisa diandalkan oleh masyarakat Gayo, belum lagi nantinya akan bisa mengakomodir kepentingan Aceh.
seperti yang pernah saya uraikan dalam tanggapan kepada Syukur Khobat di rubrik sebelumnya bahwa sebenarnya sejauh mana kekuatan posisi tawar seorang Syukur Kobath buat seorang Rektor UGP…? mari kita lihat, faktanya Caleg tahun 2009 kemarin DPD saja tidak lolos mana lagi untuk merekomendasikan seorang Nasaruddin menjadi seorang Wagub. untuk masalah kemampuan Nasaruddin di pemerintahan saya fikir masih lemah, mari kita telaah ulang pada kinerja apa yang telah diberikan terhadap pemerintahan di Gayo, Sistem Kinerja Aparatur yang sangat buruk, walaupun Akuntabilitas Pemerintahan AT dapat 2 (dua) kali WTP (wajar tanpa pengecualian) tp itu adalah adalah salah jika aparatur tidak di optimalkan, artinya semuanya sarat dengan Kolusi terhadap Panitia Penilai WTP BPKP dan BPK-RI.
Hal diatas merujuk dari pernyataan saudara Salman Yoga bahwa Nasaruddin mampu melaksanakan pemerintahan di Aceh untuk mendampingi Nazaruddin dalam segi Budaya dan Agama, saya pribadi masih kwatir untuk Nasaruddin jika dapat mengakomodir kepentingan Aceh jika dilihat dari sisi Pemerintahan, Agama dan Budaya, karena terlalu mahal jika urang gayo hanya makan dengan Agama dan Budaya yang diusung oleh pemimpinnya. “Ike mera bebetulen dan terkol ni urang Gayo nguken jadi lewen ni Nazaruddin i Provinsi…”
Poen Van Labhang adalah Urang Gayo.
Gere Beta Pun….;-)
ike secara teknis kedang amanteni ke ara kekurang ne.
tp si maksud Tim sukses…
si penting Kunul…..
heheheh……
komplexs…tp biar waktu yang menjawab
apa tujuan ASLI mereka memburu pimpinan di Negeri ini itu saja selesai…
ike oya tujuan’ni pemimpin te berarti bukan untuk membangun.., tapi untuk menang…!! ike real i lapangan memang betul selama ini ” Uwah ni Kemiri we i Pangkalung.., ntah sesihen jema’e si kona emi le keta…” yang penting “pengkalung…”