Kepala BPS Bener Meriah : Siapapun Jangan Salah Baca Data Statistik

Redelong | Lintas Gayo : Menanggapi saling sambut pernyataan antara Bupati Bener Meriah, Ir H Tagore AB dengan Ketua Komisi D DPRK Bener Meriah Tgk. Usman Yakub terkait hitung-hitungan penduduk miskin di Kabupaten Bener Meriah yang dilansir sejumlah media cetak dan online di Aceh beberapa hari belakangan ini, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bener Meriah Tety Darmawati, SE memeberikan klarifikasi terkait data penduduk miskin tersebut, Senin (25/7).

“Masyarakat atau siapapun jangan salah memahami cara membaca jumlah penduduk miskin di daerah-daerah. Untuk menghitung jumlah penduduk miskin di daerah, dengan persentase yang dikalikan jumlah penduduk yang tinggal dikabupaten tersebut,” jelasnya.

Dicontohkan Tety Darmawati, seperti yang ada pada tabel milik BPS menerangkan garis kemiskinan, persentase penduduk miskin, dan jumlah penduduk miskin Propinsi Aceh menurut Kabupaten/Kota tahun 2008 dan 2009 adalah pada tahun 2008 persentase penduduk miskin urutan pertama Pidie Jaya sejumlah 30.26 persen, sedangkan pada tahun 2009 menjadi 27.97 persen berarti mengalami penurunan angka kemiskinan mencapai 2.29 persen.

Dan ditambahkannya, urutan ke dua persentase kabupaten yang miskin adalah Aceh Barat. Pada tahun 2008 persentase kemiskinan daerah itu 29.96 persen pada tahun 2009 mencapai 27.09 berarti menurun menjadi 2.87 persen. Dan urutan ke tiga adalah Kota Subulussalam, pada tahun 2008 persentase penduduk miskinnya mencapai 28.99 persen, serta pada tahun 2009 menjadi 26.80 persen turun 2.19 persen.

Begitu juga dengan Kabupaten Bener Meriah berada pada urutan empat, pada tahun 2008 jumlah penduduk miskin mencapai 29.21 persen, pada tahun 2009 menjadi 26.58 persen menurun hingga 2.63 persen.

”Sekali lagi saya katakan jangan salah memahami dan membaca data-data ini, karena persentase tersebut dikalikan dengan jumlah penduduk yang ada ,” tegasnya lagi.

Sementara Bupati Bener Meriah Ir. H. Tagore AB kepada Lintas Gayo menyebutkan perlu diketahui mengapa sampai ada penduduk miskin di Bener Meriah. Pada tahun 2008 dan 2009, ada pengungsi dan penduduk miskin mereka adalah korban konflik Aceh yang mengungsi. Lalu karena kondisi sudah aman mereka minta pindah ke Kabupaten Bener Meriah.

“Otomatis akibat perpindahan tersebut jumlah penduduk miskin jadi bertambah di kabupaten ini. Ini adalah miskin bawaan dari pengungsian, dan mereka minta pindah ke Bener Meriah karena di daerah ini lebih gampang mendapatkan tanah dan kesempatan untuk perbaikan ekonomi lebih terbuka ,” ungkap Tagore.

Dirincikannya, para mantan korban konflik yang mengungsi dari luar daerah itu ditempatkan di Kampung Sesongo, Kecamatan Pintu Rime Gayo sejumlah 100 kepala keluarga. Kemudian di Cemparam, Kecamatan Mesidah mencapai 100 kepala keluarga lebih.

”Dan saat ini jumlah pengangguran di Bener Meriah hanya 1500 orang, mereka nantinya akan segera dapat pekerjaan dengan terealisasinya beberapa kegiatan investor di daerah ini ,” sebut Tagore dan menyebutkan jumlah pengangguran tersebut ia dapatkan dari BPS Bener Meriah.

Bupati ini juga mengharapkan, anggota DPRK yang dipilih rakyat agar sering-sering turun melihat konstituennya ke lapangan. Supaya tahu kondisi masyarakat dan tidak hanya duduk di kantor.

”Ketika ditemukan rakyat miskin di daerah ini jangan hanya bupati yang diserang, tapi pertanyakan juga kinerja anggota DPRK tersebut. Apakah mereka ada memikirkan, mengapa rakyat menjadi miskin,” pungkas Tagore.

Sementara secara terpisah, Ketua Komisi D DPRK Bener Meriah Tgk. Usman Yakub kepada Lintas Gayo Senin, (25/7) menyebutkan seharusnya bupati menerima dengan lapang dada atas kritik pihaknya berkaitan jumlah penduduk miskin di kabupaten ini yang menduduki posisi empat di seluruh Aceh.

”Pernyataan jumlah penduduk miskin tersebut, saya kutip dari siaran TVRI Banda Aceh pada tanggal 26 Juni 2011 lalu. Itu diumumkan dari buku Aceh dalam angka. Saya tidak asal bunyi. Tapi mengapa Bupati merasa kebakaran jenggot ketika pernyataan yang saya kutip ini terbit di sejumlah media,” tanya Ketua Komisi D ini, seraya mengatakan silahkan tanyakan data tersebut kepada Kepala Badan Statistik (BPS) Bener Meriah. (Aman Buge)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.