Redelong | Lintasgayo.com – Balai Bahasa Daerah Provinsi Aceh melakukan pertemuan dengan Pemkab Bener Meriah, untuk melakukan koordinasi lanjutan terkait dengan pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD). Pertemuan itu, berlangsung di Aula Setdakab Bener Meriah, Kamis (23/2/2023).
Terhitung mulai pada tahun 2022, penyelenggaraan program prioritas perlindungan bahasa daerah yaitu Revitalisasi Bahasa Daerah telah menjadi program prioritas Kemendikbud dengan peluncuran Merdeka Belajar episode ke-17.
Pj Bupati Bener Meriah, Drs. Haili Yoga, M.Si yang mengikuti pertemuan itu, menyambut baik program yang digagas oleh Kemendikbud RI. Bahkan Haili Yoga menyatakan siap mendukung dan mensukseskan festival tunas bahasa ibu.
“Kita juga telah menjalankan program yang mendukung pelestarian budaya lokal, seperti program sekulah belangi (Sekolah Indah), dan hari memakai baju kerawang Gayo. Nanti kita garap juga program literasi yang isinya budaya dan kesenian Gayo,” tutur Haili Yoga.
Sementara itu, Perwakilan Balai Bahasa Provinsi Aceh, Drs. Umar Solikhan, M. Him mengatakan, untuk pelaksanaan program RBD akan digelar festival bahasa ibu dengan sasaran revitalisasi bahasa Gayo karena menurut kajian Balai Bahasa Provinsi Aceh, bahasa Gayo mengalami kemunduran.
Umar Solikhan mengharapkan agar bahasa Gayo tidak sampai ke tahap kritis dan terancam punah. “Oleh karna itu, mari segera kita realisasikan program ini. Revitalisasi Bahasa Daerah Gayo dalam kegiatan festival tunas bahasa ibu yang akan dilaksana tahun 2023 ini,” imbaunya.
Untuk festival tunas bahasa ibu, akan melibatkan tiga kabupaten yaitu, Bener Meriah, Aceh Tengah dan Kabupaten Gayo Lues. Festival tersebut diikuti oleh murid SD dan SMP. Adapun materi lomba seperti mendogeng, menulis dan membaca puisi, menulis cerpen, berpidato, tembang tradisi dan komedi tunggal/stand up comedy. (*)
Comments are closed.