SOSOK lelaki bertubuh mungil tersebut memang layak dapat ‘bintang’. Pasalnya, dalam dua pertandingan penting, anak muda kelahiran Takengon Aceh Tengah ini menyumbangkan yang terbaik bagi timnya Atjeh FC dalam mengikuti kejuaraan internasional piala gubernur Aceh tahun 2012.
Lelaki yang bernama Defri Rizki, Jumat (22/12/2012) malam kembali membuktikan, bahwa ia merupakan salah satu bintang dari 11 laki-laki yang bermain dalam partai final melawan Semen Padang. Gol yang dilesakkan lewat kaki kanannya membuat Atjeh FC unggul 2-0 tanpa balas terhadap Semen Padang.
Sebelumnya pada partai Semi final melawan DPMM Brunei Darussalam, Defri juga ikut menyumbangkan 1 gol dari 3 gol Atjeh FC ke gawang klub asuhan putra Sultan Brunei tersebut. Hingga mengantar Ajteh FC melaju ke putarsan final melawan Semen Padang FC yang menurunkan pemain U.21 pada parat puncak.
Maka tak salah, usai pertadingan lelaki kelahiran Takengon, 10 Desember 1989 dari pasangan suami istri, Bakri dan Siti dinobatkan sebagai pemain terbaik sepajang turnamen yang di ikuti Kelantan FC dan Selangor FC dari Malaysia, DPMM Brunei Darussalam, Makassar United, Semen Padang dan Atjeh FC sebagai tuan rumah itu.
Defri sebenarnya bukanlah sosok asing lagi di jagat persepakbolaan di tanah Aceh ini. Sebab, kiprahnya sebagai mantan pemain PON Aceh dan Persiraja Banda Aceh ini, ikut mewarnai ranah persepakbolaan di bumi “Serambi Mekkah” ini.
Kecintaannya pada sepakbola berawal dari Persitas, Takengon. Mulai mengenal bola sejak bergabung dengan klub yang di asuh Nova yang berprofesi sebagai tukang becak inilah Defri mengawali karir hingga menjadi pesepak bola profesional.
Dari kota berhawa dingin, karir Defri terus menanjak dan pernah bergabung dengan berbagai klub. Defri menjadi pemain Persiraja pada musim kompetisi 2008-2009, kemudian pernah juga di Persikabo Bogor pada tahun 2009-2010, bermain pada klub Persih Tembilahan pada musin kompetisi 2010-2011 dan sekarang kembali memperkuat Persiraja Banda Aceh untuk musim kompetisi 2011-2012 di Indonesia Liga Primer.
“Saya merasa di Takengon tidak ada pihak yang serius mengurus sepak bola padahal di Aceh Tengah cukup banyak pemain muda berbakat yang tidak muncul ke permukaan,” kata Defri sebagaimana yang pernah dilansir situs online ini.(baca: http://www.lintasgayo.com/20851/defri-pesepakbola-aceh-asal-persitas-takengon.html)
Ok dech Def, moga kedepan ada anak-anak dari Takengon atau Gayo secara umum bisa menjadi bintang sepakbola di negeri ini. Sekali lagi, selamat. Moga menjadi pemain terbaik dalam turnamen internasional piala gubernur ini menjadi kado ulang tahun yang terindah.
Happy Birthday, dan selamat sekali lagi jadi pemain terbaik, moga karir di dunia si kulit budar selalu sukses.(a.ZaiZa)
Tingketen renye def , kati nguk mnjadi bukti bhwa urang takengen(gayo) bisa bermain bola