Takengen- Akibat terjadinya perubahan iklim telah diakhir tahun 2010 ini menyebabkan terjadinya perubahan musim tanam padi di Takengen
“Seharusnya, pada bulan Agustus atau September, masa menanam padi telah selesai. Tapi tahun ini bulan Desember padi belum ditanam karena perubahan musim hujan”, kata Sahir, seorang petani di Takengen.
Menurut Sahir, terjadinya perubahan iklim telah membuat masa tanam padi mengalami perubahan yang sangat drastis. Jika tahun lalu paling lambat bulan September petani sudah menanam, tahun ini hingga awal bulan Desember belum mulai tanam.
“Padahal umur bibit padi sudah sampai untuk ditanam, yakni 44 hari”, sebut Sahir.
Dikatakan, pertanian di Aceh Tengah, khususnya padi sangat tergantung pada musim hujan untuk mengolah dan menanam padi karena masih tadah hujan.
“Kalau untuk mengolah tanah, kini sudah ada traktor. Tapi musim tanam sangat tergantung hujan”, kata Aman Erma, petani lainnya di Dataran Tinggi Gayo yang juga penghasil kopi tersebut.
Menurut sejumlah petani di Takengen, kebanyakan padi yang ditanam di Takengon adalah varitas local yang berumur enam bulan baru panen.
Varitas tersebut antara lain padi merah dan padi putih. Dalam satu kaleng bibit padi atau setara dengan 10 kilogram lebih bibit padi,
menghasilkan lebih kurang 50 kilogram. Atau dalam takaran di Takengen satu kaleng bibit padi menghasilkan paling rendah 50 kaleng (sara kunce) padi setiap enam bulannya.
“Setiap tahun, petani hanya menanam sekali sawahnya. Enam bulan berikutnya dibiarkan kosong”, kata Aman Erma (asf)