Membentuk paguyuban kedaerahan diperantauan merupakan salah satu bentuk upaya menumbuhkan semangat kebersamaan sejumlah orang yang berasal dari satu budaya atau daerah asal. Begitu juga dengan waarga kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh yang merantau di Banda Aceh.
Tepatnya pada 22 Juli 2002 atas dasar kesepakatan sejumlah pendiri yang terdiri dari mahasiswa dan Petue (Orang tua) asal Aceh Tenggara (saat itu Gayo Lues belum dimekarkan) dibentuk Forum Komunikasi Pemuda Masyarakat Gayo Aceh Tenggara (FOGUSPAKAT). Namun setelah Gayo Lues menjadi sebuah kabupaten, organisasi ini berubah nama menjadi Himpunan Pemuda Masyarakat Gayo Lues atau disingkat HIPEMAGAS.
Sebagai ketua Hipemagas pertama dipercayakan kepada Khairul Anwar, MP. Lalu periode berikutnya (kedua) Drh.Rusdi yang dilanjutkan oleh Muhammad Ali sebagai ketua periode ketiga dan saat ini masih kuliah di Fakultas Hukum Unsyiah. Dan saat ini kepengurusan periode 2010-2012 Hipemagas dipimpin oleh Salamuddin yang masih berstatus mahasiswa angkatan 2008 di Fakultas Fisip Unsyiah.
Himpunan ini berdiri secara independen dan juga ikut serta dalam organisasi Poros Louser Banda Aceh. Program yang telah tercapai selain melakukan bimbingan masuk perguruan tinggi bagi calon mahasiswa yang berasal dari beberapa sekolah di Kabupaten Gayo Lues, juga telah mengadakan bimbingan masuk UMB dan SNMPTN di Banda Aceh.
Pengurus dan anggota Hipemagas berharap program ini dapat membantu calon- calon mahasiswa yang kurang mampu karena melihat biaya untuk masuk bimbingan sekarang cukup tinggi.
Selain itu, kegiatan olah raga khususnya sepak bola juga aktif dilaksanakan dan tim Hipemagas kerap mengikuti pertandingan persahabatan sepak bola dan futsal dengan beberapa peguyuban lain yang ada di Banda Aceh.
Untuk pembinaan spiritual juga tidak terlupakan. Divisi agama aktif mengadakan acara keagamaan seperti pesantren kilat serta acara keagamaan lainnya.
Keseluruhan kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan di Banda Aceh, tapi juga sering diadakan di Gayo Lues, terutama saat bulan Ramadhan atau waktu-waktu tertentu lainnya.
Hipemagas agak berbeda dengan paguyuban lainnya yang berasal dari dataran tinggi Gayo seperti dari Aceh Tengah dan Bener Meriah yang memiliki banyak perkumpulan seperti Keluarga Neggeri Antara (KNA), Persatuan Mahasiswa Takengon (Permata) yang khusus untuk mahasiswa Gayo asal Aceh Tengah dan Bener Meriah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry, Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Aceh Tengah (Ippemata) dan lain-lain.
Hipemagas adalah paguyuban untuk semua kalangan yang berasal dari Negeri Seribu Bukit baik dari kalangan pemuda, mahasiswa maupun yang sudah berkeluarga (Petue) dengan anggota sekitar 500 orang dari unsur pemuda/mahasiswa dan hampir 100 kepala keluarga dari kalangan Petue.
Adapun susunan pengurus lengkap Hipemagas yang memiliki secretariat di anjungan Kabupaten Gayo Lues di Jalan Taman Ratu Safiatudin Lamprit Banda Aceh ini adalah sebagai Ketua umum Salamuddin, Sekretaris Umum Buniamin, Humas Supri Ariu, Sosial Kemasyarakatan Hasbi, Pendidikan Armen, Agama M Nur, Olahraga M Rafi, Seni Budaya Sahudinsyah Putra dan untuk Keputrian dipercayakan kepada Susan.
Selanjutnya program kerja kepengurusan dibawah pimpinan Salamuddin secara umum diantaranya membentuk forum diskusi mahasiswa Gayo Lues dalam upaya memperkuat tali silaturahmi. Berupaya melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas di bidang pendidikan. Lalu dibidang olahraga mengadakan turnamen olah raga khususnya futsal. Mendukung /membantu melestarikan seni dan budaya. Dan terakhir menggelar temu ramah dan bimbingan sosial secara berkala serta program-program lainnya.
Khusus untuk urusan seni budaya, perantau dari Gayo Lues di Banda Aceh membentuk sebuah lembaga yang bernama Lembaga Budaya Seribu Bukit. Dan dibawah lembaga ini ada sanggar sebagai penggerak lembaga tersebut, namanya Sanggar Budaya Seribu Bukit.
Pendiri lembaga ini adalah Tgk. Jemarin S.Pd yang saat ini sebagai salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) hasil pemilihan umum legislative tahun 2009 lalu. Dan untuk ketua lembaga tersebut saat ini dijabat oleh Bahrin. Sementara sebagai ketua sanggarnya adalah Supri Ariu.
Terakhir kami mohon ma’af jika ada yang seharusnya dituliskan dalam tulisan ini namun luput, dan untuk itu kami menerima segala bentuk kritikan yang sifatnya membangun agar tujuan dan sejarah terbentuknya Hipemagas dapat disempurnakan kedepannya. (Humas Hipemagas Banda Aceh)